حَدَّثَنَا مَنْصُورُ بْنُ أَبِي مُزَاحِمٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْوَلِيدِ الزُّبَيْدِيِّ،
عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَجُلاً، أَتَى النَّبِيَّ صلى
الله عليه وسلم فَقَالَ أَىُّ النَّاسِ أَفْضَلُ فَقَالَ " رَجُلٌ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِمَالِهِ وَنَفْسِهِ
" قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ " مُؤْمِنٌ فِي شِعْبٍ مِنَ الشِّعَابِ يَعْبُدُ اللَّهَ رَبَّهُ وَيَدَعُ النَّاسَ مِنْ شَرِّهِ
" .
Terjemahan
Telah diriwayatkan tentang kewibawaan Abu Huraira bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda
Dari orang-orang yang dia jalani kehidupan terbaik yang memegang kendali kudanya (selalu siap untuk berbaris) di jalan Allah, terbang di punggungnya setiap kali dia mendengar jeritan yang menakutkan, atau panggilan minta tolong, terbang ke sana mencari kematian di tempat-tempat yang dapat diharapkan. (Di sebelahnya) adalah seorang pria yang tinggal bersama domba-dombanya di puncak bukit atau di lembah, berdoa secara teratur, memberikan zakat dan menyembah Tuhannya sampai kematian datang kepadanya. Tidak ada orang yang lebih baik di antara manusia kecuali keduanya.