Telah diriwayatkan melalui rantai pemancar yang berbeda tentang otoritas Sufyan yang mengatakan bahwa dia mendengar 'Umar b. al-Khattab menceritakan (hadis ini) dari Nabi (صلى الله عليه وسلم) ketika dia menyampaikan khotbah dari mimbar.
Kitab tentang Pemerintahan - Sahih Muslim 1907b
Narasi ini dari 'Umar ibn al-Khattab, yang disampaikan melalui Sufyan, berkaitan dengan tradisi kenabian yang disampaikan selama khotbah Jumat dari mimbar, menunjukkan pentingnya publik dan sifat otoritatifnya.
Konteks dan Signifikansi
Penyebutan mimbar (minbar) menandakan bahwa ini adalah pidato formal kepada komunitas Muslim, bukan pengajaran pribadi, menekankan sifat publik dari prinsip-prinsip pemerintahan dalam Islam.
Transmisi 'Umar ibn al-Khattab memiliki bobot khusus mengingat posisinya sebagai Khalifah yang Dibimbing dengan Benar kedua, menjadikannya baik sebagai narator maupun pelaksana prinsip-prinsip pemerintahan ini.
Analisis Rantai Transmisi
"Rantai perawi yang berbeda" (ṭuruq) yang disebutkan menunjukkan beberapa jalur narasi yang otentik, memperkuat keaslian hadis melalui korespondensi (mutāba'ah).
Pendengaran Sufyan langsung dari 'Umar mewakili koneksi yang kuat (ittiṣāl) dalam rantai, memastikan transmisi yang andal dari kata-kata Nabi mengenai pemerintahan.
Komentar Ilmiah
Para ulama klasik mencatat bahwa ajaran kenabian yang disampaikan dari mimbar biasanya membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian kolektif, khususnya pemerintahan, urusan komunitas, dan moralitas publik.
Latar belakang ini menunjukkan bahwa ajaran-ajaran ini membawa bobot baik instruksi agama maupun kebijakan negara, memadukan bimbingan spiritual dengan pemerintahan praktis dalam tradisi Islam.