Tidak ada di antara kamu yang tidak bersekutu dengan atase dari kalangan jin (iblis). Mereka (para sahabat) berkata: Rasulullah, bersamamu juga? Kemudian dia berkata: Ya, tetapi Allah menolongku melawan dia dan karena itu aku aman dari tangannya dan dia tidak memerintahkan aku tetapi untuk kebaikan.
Komentar Hadis
Narasi mendalam dari Sahih Muslim 2814a ini mengungkapkan kenyataan bahwa setiap manusia ditemani oleh qarīn (teman tetap) dari jin yang membisikkan saran-saran jahat. Penegasan Nabi ﷺ bahwa bahkan beliau memiliki teman seperti itu menunjukkan ini sebagai kondisi manusia universal, bukan cerminan dari kekurangan spiritual pribadi.
Perlindungan Ilahi & Perjuangan Spiritual
Perbedaan krusial terletak pada pernyataan Nabi ﷺ: "Allah membantuku melawannya." Ini menggambarkan bahwa meskipun kehadiran pembisik tidak terhindarkan, bantuan ilahi memungkinkan orang beriman untuk menolak pengaruhnya. Ulama Ibn Hajr al-Asqalani menjelaskan bahwa bantuan ini terwujud melalui peningkatan iman, pengetahuan, dan zikir yang konstan kepada Allah.
Kesimpulan luar biasa "dia tidak memerintahkanku kecuali untuk kebaikan" menunjukkan bahwa melalui perlindungan ilahi, apa yang dimaksudkan sebagai bisikan jahat menjadi katalis untuk kewaspadaan spiritual, menyebabkan orang beriman mencari perlindungan kepada Allah dan dengan demikian meningkatkan pahala mereka.
Implikasi Praktis bagi Orang Beriman
Ajaran ini menawarkan kenyamanan yang mendalam - kehadiran pikiran yang membisik tidak menunjukkan kegagalan dalam iman. Sebaliknya, ujian terletak pada respons seseorang. Para ulama menekankan bahwa menolak bisikan ini membawa pahala yang lebih besar daripada jika mereka tidak pernah terjadi.
Solusinya terletak pada mengikuti contoh Nabi: mencari pertolongan Allah melalui doa yang tulus, memperkuat iman seseorang melalui ibadah dan pengetahuan, dan menyadari bahwa bisikan-bisikan ini adalah eksternal dari sifat esensial seseorang dan dapat diatasi melalui bantuan ilahi.