حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا لَيْثٌ، عَنْ بُكَيْرٍ، عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ ‏"‏ لَنْ يُنْجِيَ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ رَجُلٌ وَلاَ إِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ‏"‏ وَلاَ إِيَّاىَ إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللَّهُ مِنْهُ بِرَحْمَةٍ وَلَكِنْ سَدِّدُوا ‏"‏ ‏.‏ وَحَدَّثَنِيهِ يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى الصَّدَفِيُّ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي عَمْرُو، بْنُ الْحَارِثِ عَنْ بُكَيْرِ بْنِ الأَشَجِّ، بِهَذَا الإِسْنَادِ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ ‏"‏ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ ‏"‏ ‏.‏ وَلَمْ يَذْكُرْ ‏"‏ وَلَكِنْ سَدِّدُوا ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Tidak ada di antara kamu yang hanya perbuatannya yang akan mencapai keselamatan baginya. Mereka (para sahabat) berkata: Rasulullah, bahkan engkau? Dia (Nabi Suci) berkata: Bahkan bukan aku, tetapi bahwa Allah membungkus aku dengan rahmat dan Dia mengampuni aku. Ibnu 'Aun menunjuk ke arah kepalanya dengan tangannya berkata: Bahkan bukan aku, tetapi bahwa Allah membungkus aku dengan Pengampunan dan Rahmat-Nya.

Comment

Teks Hadis

Tidak ada seorang pun di antara kalian yang amalannya sendiri akan menyelamatkannya. Mereka (para Sahabat) berkata: Wahai Rasulullah, bahkan engkau? Beliau (Nabi Suci) bersabda: Bahkan aku, kecuali bahwa Allah membungkusku dalam Rahmat-Nya dan Dia memberiku pengampunan. Ibn 'Aun menunjuk ke kepalanya dengan tangannya sambil berkata: Bahkan aku, kecuali bahwa Allah membungkusku dalam Pengampunan dan Rahmat-Nya.

Referensi Sumber

Kitab: Karakteristik Hari Kiamat, Surga, dan Neraka

Penulis: Sahih Muslim

Hadis: Sahih Muslim 2816 d

Komentar Ilmiah

Hadis yang mendalam ini menetapkan prinsip Islam mendasar bahwa keselamatan dicapai semata-mata melalui rahmat Allah, bukan hanya melalui perbuatan manusia. Nabi Muhammad (semoga damai besertanya) secara eksplisit memasukkan dirinya dalam realitas ini, menunjukkan bahwa bahkan yang paling saleh di antara makhluk tidak dapat mengklaim keselamatan sebagai hak yang diperoleh melalui amal saja.

Pertanyaan para Sahabat "bahkan engkau?" mengungkapkan pengakuan mereka atas status Nabi yang mulia, namun jawabannya dengan rendah hati menegaskan ketergantungan penuh pada rahmat ilahi. Istilah "membungkusku dalam Rahmat" (yataghammadanī bi-raḥmatihī) menandakan pembungkusan lengkap dalam belas kasih Allah, menyarankan bahwa keselamatan memerlukan perlindungan ilahi yang komprehensif di luar sekadar pengampunan.

Gerakan dan pengulangan ajaran ini oleh Ibn 'Aun menekankan pentingnya yang krusial bagi setiap Muslim. Narasi ini berfungsi sebagai penangkal yang kuat terhadap kesombongan spiritual dan memperkuat hubungan yang tepat antara usaha manusia (yang tetap diperlukan) dan rahmat ilahi (yang tetap esensial). Iman sejati memerlukan baik berusaha dalam perbuatan saleh maupun ketergantungan penuh pada rahmat Allah yang tak terbatas.