(Mengapa Anda mengalami begitu banyak kesulitan meskipun faktanya bahwa) Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu dan yang kemudian? Kemudian dia berkata: Bukankah saya (membuktikan diri) sebagai hamba yang bersyukur?
Teks & Konteks Hadis
"Allah telah mengampuni untukmu dosa-dosamu yang terdahulu dan yang kemudian." Kemudian dia berkata: "Tidakkah aku (membuktikan diriku) menjadi hamba yang bersyukur (kepada Allah)?"
Pertukaran yang mendalam ini terjadi antara Nabi Muhammad ﷺ dan Abu Bakar as-Siddiq (semoga Allah meridhainya) selama Pertempuran Tabuk, ketika Abu Bakar diamati mengeluarkan usaha fisik yang ekstrem meskipun usianya yang sudah lanjut.
Komentar Ilmiah
Para ulama menjelaskan bahwa tanggapan Abu Bakar menunjukkan tingkat pemahaman spiritual tertinggi - bahwa rasa syukur (syukur) bukan hanya ucapan terima kasih verbal, tetapi terwujud melalui peningkatan ketaatan dan ibadah. Rasa syukur yang sejati memerlukan tindakan yang sebanding dengan berkah yang diterima.
Imam An-Nawawi berkomentar bahwa hadis ini mengajarkan kita bahwa bahkan ketika Allah memberikan pengampunan, orang beriman harus meningkatkan dalam perbuatan baik sebagai ungkapan rasa terima kasih, bukan mengurangi dalam pengabdian.
Ibn Rajab al-Hanbali menjelaskan bahwa Abu Bakar memahami bahwa pengampunan Allah adalah berkah terbesar, dan tanggapan yang tepat adalah meningkatkan dalam ibadah dan pelayanan, bukan menjadi puas dalam praktik keagamaan.
Pelajaran Spiritual
Pertukaran ini menetapkan bahwa pengampunan ilahi harus menginspirasi pengabdian yang lebih besar, bukan kemalasan spiritual. Orang beriman yang sejati meningkatkan ibadah ketika menerima berkah, mengakui setiap berkah sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Hadis ini membedakan antara orang biasa yang mengurangi ibadah ketika merasa aman, dan pecinta Allah yang tulus yang meningkatkan pelayanan ketika menerima karunia ilahi.
Contoh Abu Bakar mengajarkan bahwa bentuk rasa syukur tertinggi adalah menggunakan berkah Allah sebagai sarana untuk menaati-Nya dengan lebih sempurna, mengubah rahmat ilahi menjadi peningkatan pengabdian.