حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ الزِّيَادِيِّ،
أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ، يَقُولُ قَالَ أَبُو جَهْلٍ اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ
عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ . فَنَزَلَتْ { وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ
وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ * وَمَا لَهُمْ أَلاَّ يُعَذِّبَهُمُ اللَّهُ وَهُمْ يَصُدُّونَ عَنِ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ} إِلَى آخِرِ الآيَةِ .
Salin
Anas b. Malik melaporkan bahwa Abu Jahl mengatakan
Ya Allah, jika dia benar, maka turunkanlah kepada kami tembakan batu dari langit atau berikan kepada kami siksaan yang menyedihkan, dan pada kesempatan inilah ayat ini diturunkan: "Allah tidak akan pernah menyiksa mereka selama kamu berada di antara mereka. Dan Allah tidak akan menyiksa mereka selama mereka mencari ampunan. Dan mengapa Allah tidak menyiksa mereka dan mereka menghalangi orang untuk datang ke masjid suci..." (viii. 34) sampai akhir.