حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ، وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، قَالاَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي، نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِشِقَّتَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ اشْهَدُوا ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Ma'mar melaporkan tentang otoritas Abdullah bahwa bulan dibelah selama hidup oleh Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menjadi dua bagian dan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata

Bersaksilah tentang hal ini.

Comment

Karakteristik Hari Kiamat, Surga, dan Neraka

Dari Sahih Muslim, Hadis 2800a: Kesaksian yang disebutkan merujuk pada memberikan kesaksian tentang Keesaan Allah dan kenabian Muhammad (semoga damai besertanya), yang merupakan fondasi iman dan kunci menuju Surga.

Para ulama klasik menjelaskan bahwa kesaksian ini mencakup baik deklarasi verbal maupun implementasi praktis melalui ketaatan pada perintah Allah dan menghindari larangan-Nya.

Ibn Kathir berkomentar bahwa kesaksian ini memerlukan ketundukan sepenuhnya pada kehendak Allah dan mengikuti Sunnah Nabi dalam semua hal keyakinan dan praktik.

Al-Qurtubi menambahkan bahwa kesaksian sejati memerlukan keikhlasan (ikhlas), keyakinan (yaqin), dan kejujuran (sidq) dalam hati dan tindakan, tanpanya kesaksian tetap tidak lengkap.