Kami bersama dengan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) di Mina, bulan itu terbelah menjadi dua. Salah satu bagiannya berada di belakang gunung dan yang lainnya berada di sisi gunung ini. Rasulullah rahimahullah berfirman kepada kami: Bersaksilah akan hal ini.
Pembelahan Bulan
Narasi ini dari Sahih Muslim 2800 b menggambarkan salah satu mukjizat besar yang diberikan kepada Nabi Muhammad (semoga damai besertanya) sebagai tanda kenabiannya. Pembelahan bulan terjadi sebagai tanggapan atas tuntutan orang-orang kafir akan tanda mukjizat, menunjukkan kekuatan ilahi dan mengautentikasi kebenaran Rasul.
Komentar Ilmiah
Peristiwa ini termasuk di antara bukti-bukti jelas (bayyinat) yang disebutkan dalam Al-Quran: "Hari Kiamat telah dekat, dan bulan telah terbelah" (54:1). Perintah "Saksikanlah ini" menunjukkan pentingnya memberikan kesaksian atas mukjizat ini untuk generasi mendatang.
Pembelahan itu bersifat fisik dan terlihat oleh semua yang hadir, dengan satu bagian muncul di setiap sisi gunung. Ini bukan gerhana atau ilusi optik, melainkan pembagian sebenarnya dari benda langit dengan izin Allah.
Signifikansi dan Pelajaran
Mukjizat ini berfungsi sebagai bukti abadi bagi kebenaran Islam dan kenabian Muhammad (semoga damai besertanya). Ini menunjukkan bahwa kekuatan Allah melampaui semua hukum alam dan bahwa Dia mendukung para rasul-Nya dengan tanda-tanda yang jelas.
Peristiwa ini menyeru orang beriman untuk merenungkan keagungan Allah dan memperkuat iman pada yang gaib. Ini juga mengingatkan kita bahwa meskipun menyaksikan tanda-tanda yang jelas, mereka yang hatinya tertutup mungkin masih menolak kebenaran, seperti yang dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy yang menganggap mukjizat itu sebagai sihir.