حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ، عَنْ عَطَاءِ، بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ الْغُسْلُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Sa'id al-Khudri melaporkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Mandi pada hari Jumat sangat penting bagi setiap orang dewasa.

Comment

Kitab Doa - Jumat

Sahih Muslim 846 a

Penjelasan Hadis

Perintah untuk melakukan ghusl (mandi ritual) pada hari Jumat ditetapkan sebagai rekomendasi kuat (sunnah mu'akkadah) bagi setiap Muslim dewasa yang menghadiri shalat Jumat berjamaah. Pemurnian ini meningkatkan keadaan spiritual penyembah dan menunjukkan penghormatan terhadap kesucian Jumu'ah, tuan dari hari-hari.

Interpretasi Ilmiah

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa meskipun mayoritas ulama menganggap mandi Jumat sangat dianjurkan, hal itu tidak mencapai tingkat kewajiban mutlak (wajib). Hikmah di balik perintah ini mencakup kebersihan fisik untuk jamaah dan persiapan spiritual untuk pertemuan Islam mingguan di mana peringatan Allah adalah yang utama.

Waktu terbaik untuk mandi ini adalah setelah shalat subuh (Fajr) pada hari Jumat, meskipun tetap sah sepanjang hari. Menggabungkan pemurnian ini dengan mengenakan pakaian bersih dan memakai wewangian melengkapi tindakan persiapan yang dianjurkan untuk shalat Jumat yang diberkati.