Ada suatu waktu pada hari Jumat di mana tidak ada hamba Muslim yang akan berdoa dan akan meminta sesuatu kepada Allah (yang baik) tetapi Dia akan memberikannya kepadanya. Qutaiba menunjuk dengan bantuan tangannya bahwa itu (waktu) singkat.
Kitab Doa - Jumat
Sahih Muslim 852 a
Teks Hadis
Ada waktu pada hari Jumat di mana tidak ada hamba Muslim yang berdoa dan meminta kepada Allah untuk sesuatu (yang baik) kecuali Dia akan memberikannya kepadanya. Qutaiba menunjuk dengan bantuan tangannya bahwa (waktu itu) singkat.
Komentar
Jam yang diberkati ini pada hari Jumat adalah rahmat ilahi khusus di mana doa-doa diterima. Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu pastinya: beberapa berpendapat itu terjadi saat Imam menyampaikan khutbah hingga shalat berakhir; yang lain mengatakan itu adalah jam terakhir setelah Asar; sementara yang lain mempertahankan itu dari saat Imam naik mimbar hingga penyelesaian shalat.
Isyarat yang menunjukkan singkatnya waktu ini menekankan perlunya kewaspadaan dalam mencari momen yang tepat ini. Ini sejalan dengan kebijaksanaan Allah dalam membuat hal-hal berharga langka untuk meningkatkan nilainya di hati orang beriman. Oleh karena itu, Muslim harus meningkatkan doa sepanjang hari Jumat, terutama pada waktu-waktu yang diperdebatkan ini, untuk mencapai berkah besar ini.
Keputusan Hukum
Konsensus ulama menegaskan keberadaan jam khusus ini berdasarkan banyak riwayat otentik. Meskipun waktu pastinya tetap tersembunyi untuk mendorong ibadah terus-menerus, pendapat yang paling dominan adalah bahwa itu terjadi selama jam terakhir sebelum matahari terbenam pada hari Jumat. Kebijaksanaan dalam menyembunyikan momen pastinya adalah untuk menjaga Muslim terlibat dalam ibadah sepanjang hari.