وَحَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ الأَعْرَجُ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Hari terbaik di mana matahari terbit adalah hari Jumat; di atasnya Adam diciptakan, di atasnya dia diciptakan untuk masuk ke Firdaus, di atasnya dia. dikeluarkan darinya.

Comment

Keunggulan Hari Jumat

Hadis mulia ini dari Sahih Muslim 854a menetapkan keutamaan tertinggi Jumat di antara semua hari dalam seminggu. Nabi Muhammad (semoga damai besertanya) menyatakan Jumat sebagai hari yang paling unggul, menekankan signifikansi spiritualnya yang unik dalam tradisi Islam.

Kebijaksanaan Ilahi dalam Penciptaan

Keistimewaan Jumat berakar pada tiga peristiwa penting mengenai Nabi Adam: penciptaannya, masuknya ke Surga, dan turunnya ke bumi. Para ulama mencatat bahwa urutan ini menunjukkan kebijaksanaan sempurna Allah - menciptakan umat manusia untuk beribadah, memberikan karunia ilahi, kemudian menguji ketaatan melalui cobaan duniawi.

Signifikansi Spiritual

Komentator klasik menjelaskan bahwa Jumat mengandung "jam respons" ketika doa-doa diterima. Hubungan hari ini dengan kisah Adam berfungsi sebagai pengingat mingguan tentang asal usul manusia, rahmat ilahi, dan peluang untuk pembaruan spiritual melalui shalat Jumat dan pengabdian.

Implikasi Yuridis

Hadis ini menjadi dasar untuk shalat Jumat berjamaah yang wajib (Jumu'ah). Para ulama menyimpulkan dari peristiwa Adam bahwa Jumat adalah hari berkumpul, pengampunan, dan perhatian ilahi - sehingga membuat ibadah komunal sangat ditekankan dan diberi pahala pada hari yang diberkati ini.