حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، وَحَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ، قَالاَ حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ، قَالَ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ، أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ، يُحَدِّثُ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم خَطَبَ يَوْمًا فَذَكَرَ رَجُلاً مِنْ أَصْحَابِهِ قُبِضَ فَكُفِّنَ فِي كَفَنٍ غَيْرِ طَائِلٍ وَقُبِرَ لَيْلاً فَزَجَرَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُقْبَرَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهِ إِلاَّ أَنْ يُضْطَرَّ إِنْسَانٌ إِلَى ذَلِكَ وَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم " إِذَا كَفَّنَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُحَسِّنْ كَفَنَهُ " .
Salin
Jabir b. 'Abdullah melaporkan
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) suatu hari dalam khotbahnya menyebutkan seseorang di antara para sahabatnya yang telah meninggal dan telah dibungkus kain kafan tidak lama (cukup untuk menutupi seluruh tubuhnya) dan dikuburkan pada malam hari. Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) menegur (hadirin) bahwa seseorang dimakamkan pada malam hari (dalam keadaan yang) shalat pemakaman tidak dapat dipanjatkan (atasnya oleh Rasulullah). (Dan ini hanya diperbolehkan) ketika itu menjadi kebutuhan mendesak bagi seorang pria. Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) juga bersabda: "Ketika ada di antara kamu yang menyelubungi saudaranya, dia harus menyelubunginya dengan baik.