وَحَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ، وَحَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، وَهَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الأَيْلِيُّ، - وَاللَّفْظُ لِهَارُونَ وَحَرْمَلَةَ - قَالَ هَارُونُ حَدَّثَنَا وَقَالَ الآخَرَانِ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ هُرْمُزَ الأَعْرَجُ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ ‏"‏ ‏.‏ قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ ‏"‏ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ ‏"‏ ‏.‏ انْتَهَى حَدِيثُ أَبِي الطَّاهِرِ وَزَادَ الآخَرَانِ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ قَالَ سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يُصَلِّي عَلَيْهَا ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَلَمَّا بَلَغَهُ حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَقَدْ ضَيَّعْنَا قَرَارِيطَ كَثِيرَةً ‏.‏
Terjemahan
Thauban, budak Rasulullah yang dibebaskan (صلى الله عليه وسلم) melaporkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Dia yang berdoa untuk orang mati, baginya adalah pahala satu qirat, dan dia yang menghadiri penguburannya, dia akan memiliki dua qirat sebagai pahalanya. Dan qirat setara dengan Uhud.

Comment

Kitab Doa - Pemakaman

Sahih Muslim 946a

Teks Hadis

Barangsiapa yang menawarkan doa untuk orang mati, baginya adalah pahala satu qirat, dan barangsiapa yang menghadiri pemakamannya, dia akan memiliki dua qirat sebagai pahalanya. Dan qirat setara dengan Uhud.

Komentar

Hadis mulia ini dari Sahih Muslim menjelaskan pahala spiritual yang besar untuk berpartisipasi dalam upacara pemakaman. Istilah "qirat" merujuk pada ukuran pahala ilahi yang besar seperti gunung, khususnya dibandingkan dengan Gunung Uhud dekat Madinah - sebuah gunung substansial yang sangat penting bagi umat Islam.

Kebijaksanaan di balik sistem pahala bertingkat ini menunjukkan rahmat Allah. Menawarkan doa pemakaman mendapatkan satu qirat, sementara menemani almarhum ke pemakaman menggandakan pahalanya. Ini mendorong pemenuhan lengkap kewajiban kita terhadap saudara kita yang telah meninggal, menunjukkan sifat persaudaraan Islam yang komprehensif yang melampaui kematian.

Para ulama menjelaskan bahwa menghadiri pemakaman memerlukan usaha, waktu, dan komitmen emosional tambahan, sehingga imbalan yang lebih besar. Ajaran ini menekankan pentingnya tanggung jawab komunitas dalam Islam dan manfaat spiritual dari berpartisipasi dalam semua aspek upacara pemakaman, sehingga mendapatkan karunia ilahi yang luar biasa setara dengan gunung pahala.