Jika ada Muslim yang menderita malapetaka berkata, apa yang telah diperintahkan Allah kepadanya, "Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali; Ya Allah, beri aku perkenapaan atas penderitaanku dan berikanlah aku sesuatu yang lebih baik darinya sebagai gantinya," Allah akan memberinya sesuatu yang lebih baik darinya sebagai gantinya. Ketika Abu Salama meninggal, dia berkata: Muslim mana yang lebih baik dari Abu Salama yang keluarganya adalah yang pertama berhijrah kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Saya kemudian mengucapkan kata-kata itu, dan Allah memberi saya Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sebagai gantinya. Dia berkata: Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengutus Hatib bin Abu Balta'a untuk menyampaikan pesan pernikahan dengannya kepadaku. Saya berkata kepadanya: Saya memiliki seorang putri (sebagai tanggungan saya) dan saya memiliki temperamen cemburu. Dia (Nabi Suci) bersabda: Sejauh menyangkut putrinya, kami akan memohon kepada Allah, agar Dia dapat membebaskannya (dari tanggung jawabnya) dan saya juga akan memohon kepada Allah untuk menghilangkan (dia) cemburu (temperamen).
Kitab Doa - Pemakaman
Sahih Muslim 918a - Komentar oleh Imam An-Nawawi
Tafsir Doa
Rumus yang ditetapkan "Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un" (Kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali) mewujudkan penyerahan total kepada ketetapan ilahi. Ucapan ini mengakui kepemilikan mutlak Allah dan kembalinya kita yang terakhir kepada-Nya, mengubah kesedihan menjadi ibadah.
Doa berikutnya menunjukkan kepercayaan orang beriman kepada kebijaksanaan Allah - mencari pahala untuk kesabaran dan percaya pada kompensasi ilahi yang melampaui kehilangan duniawi.
Kesabaran Teladan Umm Salama
Penerapan ajaran ini oleh Umm Salama menunjukkan iman yang sempurna. Meskipun kehilangan Abu Salama - seorang sahabat terkemuka di antara para emigran pertama - dia mempertahankan kepercayaan pada janji Allah.
Keprihatinannya terhadap putrinya dan pengakuan atas temperamennya sendiri menunjukkan kesadaran diri yang mendalam dan ketulusan dalam mencari pernikahan yang menyenangkan Allah.
Balasan Ilahi
Pahala Allah melampaui harapan duniawi - memberikan pernikahannya dengan Nabi Muhammad (ﷺ) sendiri. Ini menggambarkan bahwa kompensasi Allah sering melampaui pemahaman manusia.
Tanggapan Nabi yang menangani kedua keprihatinannya menunjukkan sifat komprehensif dari solusi ilahi terhadap kesulitan manusia ketika digabungkan dengan kepercayaan tulus kepada Allah.