حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ، وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ، قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ، إِدْرِيسَ عَنِ الشَّيْبَانِيِّ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم صَلَّى عَلَى قَبْرٍ بَعْدَ مَا دُفِنَ فَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا ‏.‏ قَالَ الشَّيْبَانِيُّ فَقُلْتُ لِلشَّعْبِيِّ مَنْ حَدَّثَكَ بِهَذَا قَالَ الثِّقَةُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ ‏.‏ هَذَا لَفْظُ حَدِيثِ حَسَنٍ وَفِي رِوَايَةِ ابْنِ نُمَيْرٍ قَالَ انْتَهَى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِلَى قَبْرٍ رَطْبٍ فَصَلَّى عَلَيْهِ وَصَفُّوا خَلْفَهُ وَكَبَّرَ أَرْبَعًا ‏.‏ قُلْتُ لِعَامِرٍ مَنْ حَدَّثَكَ قَالَ الثِّقَةُ مَنْ شَهِدَهُ ابْنُ عَبَّاسٍ ‏.‏
Salin
Diriwayatkan pada otoritas Abu Huraira bahwa seorang wanita berkulit gelap (atau seorang pemuda) biasa menyapu masjid. Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) merindukan dia (atau dia) dan bertanya tentang dia (atau dia). Orang-orang mengatakan kepadanya bahwa dia (atau dia) telah meninggal. Dia bertanya mengapa mereka tidak memberitahunya, dan tampaknya seolah-olah mereka telah memperlakukannya (atau dia) atau urusannya (atau urusannya) sebagai hal yang tidak penting. Dia (Nabi Suci) berkata

Pimpin aku ke makamnya (atau makamnya). Mereka membawanya ke tempat itu dan dia berdoa untuknya (atau dia) dan kemudian berkomentar: Sesungguhnya kubur-kuburan ini penuh dengan kegelapan bagi penghuninya. Sesungguhnya, Allah Yang Maha Kuasa dan Mulia menerangi mereka bagi penghuninya karena doa-Ku atas mereka.