وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى الْعَنَزِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَهْضَمٍ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، - وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ - عَنْ عُمَارَةَ، - يَعْنِي ابْنَ غَزِيَّةَ - عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ الْمُعَلَّى، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ ثُمَّ أَدْبَرَ الأَنْصَارِيُّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ يَا أَخَا الأَنْصَارِ كَيْفَ أَخِي سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ ‏"‏ ‏.‏ فَقَالَ صَالِحٌ ‏.‏ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ مَنْ يَعُودُهُ مِنْكُمْ ‏"‏ ‏.‏ فَقَامَ وَقُمْنَا مَعَهُ وَنَحْنُ بِضْعَةَ عَشَرَ مَا عَلَيْنَا نِعَالٌ وَلاَ خِفَافٌ وَلاَ قَلاَنِسُ وَلاَ قُمُصٌ نَمْشِي فِي تِلْكَ السِّبَاخِ حَتَّى جِئْنَاهُ فَاسْتَأْخَرَ قَوْمُهُ مِنْ حَوْلِهِ حَتَّى دَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَأَصْحَابُهُ الَّذِينَ مَعَهُ ‏.‏
Terjemahan
'Abdullah b. 'Umar melaporkan

Ketika kami duduk bersama Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), seseorang, salah satu dari Ansar, datang kepadanya dan menyambutnya. Ansari kemudian berbalik. Atas hal ini Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata: Wahai saudara Ansar, bagaimana saudaraku Sa'd adalah 'Ubada? Dia berkata: Dia lebih baik. Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Siapakah di antara kamu yang akan mengunjunginya? Dia (Nabi Suci) berdiri dan kami juga bangkit bersamanya, dan kami lebih dari sepuluh orang. Kami tidak membawa sepatu, atau kaus kaki, atau topi, atau kemeja. Kami berjalan di tanah tandus sampai kami sampai kepadanya. Orang-orang di sekitarnya menjauh sampai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan para sahabatnya yang bersamanya mendekatinya (Sa'd b. 'Ubada).

Comment

Kitab Doa - Pemakaman

Sahih Muslim 925 - Komentar oleh Imam Al-Nawawi

Analisis Kontekstual

Narasi ini menunjukkan kepedulian teladan Nabi dalam mengunjungi orang sakit, menetapkannya sebagai kewajiban agama kolektif (fard kifayah) ketika dilakukan oleh beberapa Muslim.

Kunjungan singkat dan kepergian Ansari menunjukkan diperbolehkannya kunjungan singkat kepada orang sakit, asalkan kewajiban agama esensial terpenuhi.

Keputusan Yuridis

Mengunjungi orang sakit adalah Sunnah yang dikonfirmasi dengan pahala besar, sebagaimana dibuktikan oleh tindakan langsung Nabi setelah mendengar penyakit Sa'd.

Kurangnya pakaian yang layak dari para Sahabat menunjukkan bahwa kunjungan tidak boleh ditunda untuk persiapan duniawi - kewajiban spiritual didahulukan.

Berjalan tanpa alas kaki di tanah tandus menekankan keutamaan menanggung kesulitan untuk memenuhi kewajiban agama dan mempertahankan ikatan komunitas.

Dimensi Spiritual

Pertanyaan spesifik Nabi tentang "saudaraku" menggambarkan konsep persaudaraan spiritual Islam yang melampaui hubungan darah.

Kunjungan kolektif mengajarkan bahwa dukungan komunitas selama sakit memperkuat ikatan sosial dan memenuhi hak-hak yang dimiliki Muslim satu sama lain.

Orang-orang yang memberi jalan untuk Nabi menunjukkan rasa hormat yang pantas bagi mereka yang mengunjungi orang sakit dan keutamaan khusus dari kunjungan tersebut.