Allah Ta'Maha Mulia berfirman: Aku telah mempersiapkan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak ada telinga yang pernah melihat tetapi itu disaksikan oleh Kitab Allah. Dia kemudian membacakan: "Tidak ada jiwa yang tahu penghiburan apa yang telah disembunyikan dari mereka, sebagai hadiah atas apa yang mereka lakukan". (xxxii. 17)
Kitab Surga, Deskripsinya, Nikmat-Nikmatnya, dan Penghuninya
Sahih Muslim 2824 a - Komentar oleh Imam An-Nawawi
Janji Ilahi tentang Pahala yang Tak Terbayangkan
Allah Yang Mahakuasa menyatakan melalui hadis qudsi yang suci ini bahwa Dia telah menyiapkan bagi hamba-hamba-Nya yang saleh nikmat-nikmat di Surga yang melampaui semua pemahaman manusia dan pengalaman indrawi. Tidak ada mata dalam keberadaan duniawi ini yang telah menyaksikan yang serupa, tidak ada telinga yang telah mendengar keagungannya, dan tidak ada hati manusia yang telah membayangkan kebesarannya.
Ini menekankan transendensi mutlak dari pahala ilahi di luar imajinasi fana, menegaskan bahwa balasan tertinggi untuk kesalehan adalah sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipahami melalui analogi duniawi atau persepsi manusia yang terbatas.
Koroborasi Qur'an
Nabi (semoga damai bersamanya) kemudian membacakan ayat dari Surah As-Sajdah (32:17) sebagai kesaksian ilahi: "Tidak ada jiwa yang mengetahui apa yang telah disembunyikan bagi mereka berupa kenikmatan mata sebagai balasan atas apa yang biasa mereka kerjakan."
Ini menetapkan harmoni sempurna antara Al-Qur'an dan Sunnah yang otentik, di mana ayat mengonfirmasi makna hadis sementara hadis menguraikan implikasi ayat, menciptakan pemahaman teologis yang lengkap tentang sifat Surga yang tak terkatakan.
Wawasan Ilmiah
Frasa "kenikmatan mata" merujuk pada apa yang membawa kebahagiaan dan kepuasan tertinggi bagi jiwa, menunjukkan bahwa Surga mengandung kesenangan yang menyenangkan aspek spiritual dan fisik orang beriman dengan cara yang tak terbayangkan di dunia sementara ini.
Janji ilahi ini berfungsi sebagai motivasi terbesar bagi orang beriman untuk bertahan dalam kebenaran, mengetahui bahwa perjuangan dan ketaatan mereka akan dihargai melampaui semua ukuran dan harapan di tempat tinggal yang abadi.