Di Surga, ada sebatang pohon di bawah bayang-bayang yang dapat ditempuh oleh pengendara selama seratus tahun tanpa menempuh (jarak) sepenuhnya. Hadis ini juga telah disampaikan atas otoritas Abu Sa'id al-Khudri bahwa Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) dilaporkan telah berkata: Di surga, ada sebatang pohon di bawah bayang-bayang yang akan ditempuh oleh seorang penunggang kuda yang baik dan berkaki cepat selama seratus tahun tanpa menempuh jarak sepenuhnya. Akan ada keridhaan Allah bagi para tahanan surga dan Dia tidak akan pernah kesal dengan mereka.
Kitab Surga, Deskripsinya, Nikmat-nikmatnya dan Penghuninya - Sahih Muslim 2827, 2828
Riwayat ini dari Abu Sa'id al-Khudri menggambarkan salah satu pohon megah di Surga yang naungannya membentang sedemikian rupa sehingga seorang penunggang kuda yang cepat akan membutuhkan seratus tahun untuk melintasinya. Ini mengilustrasikan keluasan dan keagungan Surga yang melampaui pemahaman manusia.
Komentar tentang Kehebatan Pohon
Deskripsi ini berfungsi untuk menekankan bahwa Surga mengandung nikmat-nikmat di luar ukuran duniawi. "Kuda berkaki cepat" mewakili sarana perjalanan tercepat yang dikenal oleh orang Arab, namun bahkan ini tidak dapat menutupi bayangan pohon dengan cepat. Ini menunjukkan kemampuan Allah yang tak terbatas untuk menciptakan apa yang tidak dapat sepenuhnya dipahami oleh pikiran kita.
Para ulama mencatat bahwa pohon ini kemungkinan adalah pohon "Tuba" yang disebutkan dalam riwayat lain, yang cabang-cabangnya membentang ke seluruh Surga. Pengukuran ini menekankan baik keluasan fisik Surga maupun sifat tanpa akhir dari pahala ilahi.
Kesenangan Ilahi
Bagian penutup - "Akan ada kesenangan Allah bagi penghuni Surga dan Dia tidak akan pernah marah kepada mereka" - mengungkapkan kebahagiaan tertinggi. Meskipun kenikmatan fisik disebutkan, pahala terbesar adalah kesenangan abadi Allah, yang tidak akan pernah terganggu oleh ketidaksenangan ilahi.
Kepuasan abadi ini mencerminkan keadaan sempurna dari orang-orang beriman di Surga, di mana mereka selamanya disucikan dari dosa-dosa yang mungkin menyebabkan ketidaksenangan ilahi, menikmati harmoni abadi dengan Tuhan mereka.