حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ،
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " احْتَجَّتِ النَّارُ وَالْجَنَّةُ فَقَالَتْ هَذِهِ يَدْخُلُنِي
الْجَبَّارُونَ وَالْمُتَكَبِّرُونَ . وَقَالَتْ هَذِهِ يَدْخُلُنِي الضُّعَفَاءُ وَالْمَسَاكِينُ فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِهَذِهِ
أَنْتِ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ - وَرُبَّمَا قَالَ أُصِيبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ - وَقَالَ لِهَذِهِ أَنْتِ
رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْكُمَا مِلْؤُهَا " .
Terjemahan
Sa'id b. Musayyib menjelaskan "al-bahira" sebagai hewan yang tidak diperah melainkan untuk berhala. dan tidak ada di antara orang-orang yang memerah susu mereka, dan "as-sa'iba" seperti binatang yang dilepaskan untuk para dewa. Tidak ada yang dimuat di atasnya, dan Ibnu Musayyib meriwayatkan bahwa Abu Huraira menyatakan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda
Saya melihat 'Amr b. 'Amir al-Khuzili menyeret ususnya dalam api dan dia adalah orang pertama yang mengabdikan hewan kepada dewa.