Saya mendengar Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) bersabda. Setiap hamba akan dibangkitkan (dalam keadaan yang sama) di mana dia mati.
Kitab Surga, Deskripsinya, Nikmat-nikmatnya, dan Penghuninya - Sahih Muslim 2878a
Riwayat ini dari Nabi Muhammad (ﷺ) mengandung hikmah yang mendalam mengenai keadaan manusia saat kematian dan kebangkitan. Para ulama menjelaskan bahwa seseorang akan dibangkitkan dalam kondisi spiritual yang sama seperti saat mereka meninggalkan kehidupan duniawi ini.
Komentar Ulama tentang Keadaan Kebangkitan
Imam An-Nawawi, dalam komentarnya tentang Sahih Muslim, menjelaskan bahwa hadis ini menunjukkan bahwa keadaan apa pun seseorang mati - baik iman atau kekafiran, ketaatan atau ketidaktaatan - mereka akan dibangkitkan dalam keadaan yang sama. Ini menekankan pentingnya mempertahankan amal saleh hingga kematian.
Ibn Rajab al-Hanbali menguraikan bahwa ini mencakup keadaan batin hati dan tindakan lahir. Jika seseorang mati sambil mencintai Allah dan Rasul-Nya, mereka akan dibangkitkan dengan cinta itu. Jika seseorang mati dalam keadaan bid'ah atau dosa, mereka akan dibangkitkan sesuai dengan itu.
Implikasi Praktis bagi Orang Beriman
Ajaran ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat bagi Muslim untuk terus berusaha meningkatkan kondisi spiritual mereka dan mencari tobat sebelum kematian menjemput mereka. Para ulama menekankan pentingnya mati dalam Islam dan Sunnah.
Al-Qurtubi mencatat bahwa prinsip ini berlaku untuk keadaan besar dan kecil - apakah seseorang mati dalam shalat, puasa, atau terlibat dalam urusan duniawi yang diizinkan - mereka akan dibangkitkan dalam keadaan itu, yang seharusnya memotivasi orang beriman untuk mengisi momen terakhir mereka dengan amal saleh.