حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، عَنْ أَبِي قُدَامَةَ، - وَهُوَ الْحَارِثُ بْنُ عُبَيْدٍ - عَنْ أَبِي، عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ إِنَّ لِلْمُؤْمِنِ فِي الْجَنَّةِ لَخَيْمَةً مِنْ لُؤْلُؤَةٍ وَاحِدَةٍ مُجَوَّفَةٍ طُولُهَا سِتُّونَ مِيلاً لِلْمُؤْمِنِ فِيهَا أَهْلُونَ يَطُوفُ عَلَيْهِمُ الْمُؤْمِنُ فَلاَ يَرَى بَعْضُهُمْ بَعْضًا ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan

Abu Bakar b. Abdullah b. Qais melaporkan tentang otoritas ayahnya bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengatakan bahwa di surga akan ada bagi orang mukmin sebuah tenda dari satu mutiara berlubang yang lebarnya akan menjadi enam puluh mil. Itu akan dimaksudkan untuk orang percaya dan orang-orang percaya akan mengelilinginya dan tidak ada yang dapat melihat yang lain.

Comment

Kitab Surga, Deskripsinya, Nikmatnya, dan Penghuninya

Sahih Muslim 2838 a - Komentar oleh Imam An-Nawawi

Kemah Mutiara yang Megah

Nabi (ﷺ) menggambarkan sebuah kemah yang terbuat dari satu mutiara berongga, menunjukkan kesempurnaan dan keagungan arsitektur Surga. Ini tidak seperti kemah duniawi tetapi ciptaan ilahi yang melampaui pemahaman manusia.

Lebar enam puluh mil menunjukkan kelapangan luas yang akan dinikmati setiap mukmin, mencerminkan kemurahan Allah yang tak terbatas. Para ulama mencatat bahwa pengukuran ini merujuk pada jarak yang ditempuh seorang musafir dalam tiga hari, menekankan skala yang sangat besar.

Signifikansi Spiritual

Mutiara melambangkan kemurnian dan kehargaannya, mencerminkan keadaan spiritual para mukmin yang akan menghuni tempat-tempat ini. Hati mereka dimurnikan melalui iman dan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan dunia.

Para mukmin yang berkeliling tanpa melihat orang lain menunjukkan baik keluasan Surga maupun kepuasan sempurna yang akan dialami setiap jiwa, tidak membutuhkan apa pun di luar apa yang telah Allah persiapkan untuk mereka.

Kebijaksanaan Ilahi dalam Pengasingan

Ketidakmampuan untuk melihat mukmin lain saat mengelilingi kemah menunjukkan privasi dan keintiman sempurna yang akan dinikmati setiap mukmin dengan Tuhan mereka. Pengasingan ini memungkinkan persekutuan ilahi yang tak terputus dan mencerminkan kehormatan tertinggi yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang setia.

Hadis ini menginspirasi mukmin untuk berusaha meraih Surga melalui perbuatan baik, mengantisipasi imbalan tak terbayangkan ini yang menunggu orang-orang beriman di tempat tinggal abadi.