حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، كِلاَهُمَا عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، - قَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ، - عَنْ خَالِدٍ، قَالَ حَدَّثَنِي الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنْ حُمْرَانَ، عَنْ عُثْمَانَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ ‏"‏ ‏.‏
Salin
Dilaporkan tentang otoritas Anas b. Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbicara kepada Mu'adh b. Jabal saat dia menunggangi di belakangnya yang dia jawab

Atas panggilan dan panggilanmu, dan atas kesenanganmu, Rasulullah. Dia kembali berseru: Mu'adh, yang dia (lagi) jawab: Atas panggilan dan panggilanmu, dan atas kesenanganmu. Dia (Nabi Suci) berbicara kepadanya (lagi): Mu'adh, yang dia jawab: Atas panggilan dan panggilanmu, dan atas keinginanmu, Rasulullah. Atas hal ini dia (Nabi Suci) menyatakan: Jika seseorang bersaksi (dengan tulus dari hatinya) bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba-hambanya dan rasul-Nya, Allah membebaskannya dari neraka. Dia (Mu'adh) berkata: Rasulullah, bukankah seharusnya aku memberitahukan kepada orang-orang tentang hal itu, agar mereka bergembira? Dia menjawab: Maka mereka akan percaya padanya saja. Mu'adh menceritakan hal itu pada saat kematiannya, untuk menghindari dosa.