حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، أَنْبَأَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan tentang kewibawaan Abu Syuraih al-Khuzai' bahwa Nabi -radhiyallahu 'alaihi wa sallam memelihara

Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaknya berbuat baik kepada sesamanya dan orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaknya bersikap ramah kepada tamu, dan orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaknya berbicara baik atau lebih baik diam.

Comment

Kitab Iman - Sahih Muslim 48

Hadis mulia ini dari Sahih Muslim berisi panduan mendalam yang menghubungkan iman sejati dengan perilaku sosial praktis. Nabi Muhammad (semoga damai besertanya) menghubungkan kepercayaan kepada Allah dan Hari Akhir dengan tiga kewajiban sosial yang penting.

Komentar tentang Hak-Hak Tetangga

Perintah untuk "berbuat baik kepada tetangganya" mencakup segala bentuk kebaikan, termasuk bantuan keuangan, bantuan fisik, kata-kata baik, dan melindungi kehormatan mereka. Para ulama menjelaskan bahwa hak tetangga meluas hingga empat puluh rumah di setiap arah.

Ibn Hajar al-Asqalani menyatakan: "Hak-hak tetangga sangat ditekankan sehingga beberapa Muslim awal mengira mereka akan mewarisi dari tetangga mereka." Ini menunjukkan sifat komprehensif dari hak-hak tetangga dalam Islam.

Kewajiban Keramahan

Keramahan kepada tamu adalah ciri iman sejati, yang mencerminkan kemurahan hati dan pengakuan bahwa semua rezeki berasal dari Allah. Tamu berhak dihormati selama tiga hari, dengan apa pun di luar itu menjadi sedekah.

Al-Nawawi berkomentar: "Keramahan ini termasuk menyambut tamu dengan wajah ceria, menyediakan akomodasi yang nyaman, dan menawarkan makanan sesuai kemampuan seseorang."

Menjaga Lisan

Instruksi untuk "berbicara baik atau lebih baik diam" melindungi dari banyak dosa lisan. Ucapan baik termasuk mengingat Allah, pengetahuan yang bermanfaat, kata-kata baik, dan kejujuran.

Imam Al-Ghazali menjelaskan: "Diam lebih aman daripada berbicara, karena sebagian besar dosa berasal dari lisan. Ketika ucapan tidak mengandung manfaat, diam menjadi suatu ibadah." Pengajaran ini menumbuhkan kesadaran dalam komunikasi.

Koneksi Spiritual

Ketiga perintah ini menunjukkan bahwa iman Islam tidak hanya teologis tetapi berubah menjadi tindakan etis. Kepercayaan kepada Allah dan Akhirat secara alami menghasilkan kesadaran sosial dan tanggung jawab moral.

Sebagaimana Qadi Iyad mengamati: "Nabi menghubungkan kewajiban sosial ini dengan keyakinan fundamental untuk menunjukkan bahwa iman sejati harus terwujud dalam perilaku lurus terhadap ciptaan Allah."