"Ada empat karakteristik, siapa pun yang memiliki semuanya adalah orang munafik murni, dan siapa pun yang memiliki salah satu karakteristiknya, dia memiliki salah satu karakteristik kemunafikan, sampai dia menyerah: Ketika dia berbicara dia berbohong, ketika dia membuat perjanjian dia mengkhianatinya, ketika dia membuat janji dia melanggarnya, dan ketika dia membantah dia menggunakan ucapan cabul." Dalam riwayat Sufyan (salah satu perawi) adalah: "Dan jika dia memiliki salah satunya, dia memiliki salah satu karakteristik kemunafikan."
Kitab Iman - Sahih Muslim 58
Hadis ini dari Sahih Muslim menguraikan empat ciri khas yang mencirikan kemunafikan (nifāq) dalam Islam, membedakan antara kemunafikan lengkap dan memiliki ciri-ciri munafik.
Empat Ciri Kemunafikan
Nabi Muhammad ﷺ mengidentifikasi empat perilaku spesifik: berbohong saat berbicara, pengkhianatan perjanjian, melanggar janji, dan menggunakan bahasa kasar dalam perselisihan. Ini mewakili pelanggaran mendasar terhadap perilaku moral Islam.
Kemunafikan Lengkap vs. Sebagian
Siapa pun yang memiliki keempat ciri tersebut dianggap sebagai munafik lengkap (munāfiq khālis). Namun, memiliki bahkan satu ciri berarti memiliki ciri kemunafikan, menunjukkan keseriusan setiap perilaku individu.
Implikasi Spiritual
Ajaran ini berfungsi sebagai alat diagnostik spiritual. Muslim didorong untuk memeriksa perilaku mereka dan menyucikan diri dari ciri-ciri ini, karena mereka bertentangan dengan keikhlasan (ikhlāṣ) yang diperlukan dalam iman.
Jalan Menuju Perbaikan
Frasa "sampai dia meninggalkannya" menunjukkan bahwa ciri-ciri ini bukanlah kutukan permanen. Melalui tobat yang tulus (tawbah) dan reformasi moral, seseorang dapat menyucikan diri dari ciri-ciri munafik ini.