حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ قَالَ أُنَاسٌ لِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنُؤَاخَذُ بِمَا عَمِلْنَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ قَالَ ‏"‏ أَمَّا مَنْ أَحْسَنَ مِنْكُمْ فِي الإِسْلاَمِ فَلاَ يُؤَاخَذُ بِهَا وَمَنْ أَسَاءَ أُخِذَ بِعَمَلِهِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَالإِسْلاَمِ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan tentang otoritas Abdullah b. Mas'ud yang dikatakan beberapa orang kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)

Rasulullah, apakah kita akan bertanggung jawab atas perbuatan kita yang dilakukan dalam keadaan bodoh (sebelum memeluk Islam)? Atas hal itu dia (Nabi Suci) berkomentar: Dia yang di antara kamu melakukan perbuatan baik dalam Islam, Dia tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka (kesalahan yang dia lakukan dalam ketidaktahuan) dan dia yang melakukan kejahatan (bahkan setelah memeluk Islam) akan dimintai pertanggungjawaban atau kesalahannya yang dia lakukan dalam keadaan kebodohan dan juga dalam keadaan Islam.