Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan dan kejahatan dan kemudian menjelaskan bahwa dia yang berniat baik tetapi tidak melakukannya, Allah mencatat satu kebaikan yang lengkap untuk kebaikannya, tetapi jika Dia menghendaki dan juga melakukannya, Allah Yang Maha Mulia dan Agung mencatat sepuluh hingga tujuh ratus kebajikan dan bahkan lebih banyak lagi untuk pujian-Nya. Tetapi jika dia berniat jahat, tetapi tidak melakukannya, Allah menuliskan satu kebaikan penuh untuk kebaikannya. Jika dia berniat itu dan juga melakukannya, Allah membuat satu kejahatan terhadapnya.
Kitab Iman - Sahih Muslim 131a
Komentar ini mengkaji hadis mendalam tentang pencatatan Allah atas niat dan perbuatan, sebagaimana diriwayatkan dalam Sahih Muslim.
Sifat Pencatatan Ilahi
Allah, dalam kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas, telah menetapkan sistem pencatatan yang komprehensif atas tindakan dan niat manusia. Ini menunjukkan pengetahuan-Nya yang sempurna yang mencakup hal-hal yang nyata dan tersembunyi.
Pencatatan terjadi di Lauh Mahfuz (al-Lawḥ al-Maḥfūẓ) dan juga diwujudkan melalui malaikat yang mencatat perbuatan manusia secara terus-menerus.
Keunggulan Niat Baik
Ketika seorang mukmin membentuk niat tulus untuk melakukan perbuatan baik tetapi dicegah oleh alasan yang sah, Allah mencatat satu pahala lengkap. Ini mencerminkan rahmat ilahi dan mengakui nilai niat murni dalam spiritualitas Islam.
Niat (niyyah) adalah fondasi di mana tindakan dinilai, sebagaimana ditetapkan dalam tradisi Kenabian: "Tindakan hanyalah berdasarkan niat."
Penggandaan Pahala
Ketika niat baik digabungkan dengan tindakan, Allah menggandakan pahala dari sepuluh hingga tujuh ratus kali dan lebih. Penggandaan ini bervariasi berdasarkan ketulusan, keadaan, dan manfaat tindakan bagi ciptaan.
Para ulama menjelaskan bahwa penggandaan ini mencerminkan kemurahan hati Allah yang tak terbatas dan berfungsi sebagai dorongan bagi orang beriman untuk unggul dalam perbuatan saleh.
Rahmat Ilahi Terkait Niat Jahat
Jika seseorang menghibur pikiran jahat tetapi menahan diri untuk tidak bertindak karena takut kepada Allah, pengekangan ini dicatat sebagai satu perbuatan baik lengkap. Ini menunjukkan bagaimana meninggalkan dosa demi Allah menjadi suatu ibadah.
Pencatatan satu kebaikan untuk meninggalkan kejahatan menekankan fokus Islam pada kesalehan praktis dan pengendalian diri.
Pencatatan Kejahatan yang Diwujudkan
Ketika niat jahat diwujudkan melalui tindakan, hanya satu dosa yang dicatat. Para ulama mencatat bahwa ini mencerminkan keadilan ilahi yang disertai rahmat, karena Allah dapat mencatat banyak dosa untuk satu tindakan jahat tetapi memilih pembatasan.
Ini kontras dengan penggandaan perbuatan baik, menyoroti perlakuan istimewa Allah terhadap rahmat daripada kemarahan.
Implikasi Spiritual
Hadis ini mengajarkan orang beriman untuk menghargai niat dan memahami bahwa perhitungan spiritual mempertimbangkan keadaan batin dan tindakan lahiriah.
Ini mendorong untuk membudayakan niat murni dan menunjukkan pendekatan seimbang Islam terhadap pengembangan spiritual, mengakui pergumulan manusia sambil mendorong keunggulan moral.