Tujuh puluh ribu orang dari Ummah saya akan diterima di surga tanpa memberikan pertanggungjawaban apa pun. Mereka (para sahabat) berkata: Siapakah yang akan menjadi orang yang beruntung? Dia (Nabi) bersabda: Orang-orang yang tidak membakar dan mempraktikkan jimat, tetapi beristirahat dengan percaya kepada Tuhannya, 'Ukkasha kemudian berdiri dan berkata: Mohon (di hadapan) Allah agar Dia menjadikan aku salah satu di antara mereka. Dia (Nabi) bersabda: Engkau adalah salah satu di antara mereka, Dia (perawi) berkata: Seorang pria berdiri dan berkata: Rasul Allah, mohon (di hadapan) Allah agar Dia menjadikan aku salah satu di antara mereka. Dia (Nabi berkata: 'Ukkasha telah mendahului kamu (dalam hal ini).
Keunggulan Kepercayaan kepada Allah
Hadis yang diberkati ini dari Sahih Muslim 218a mengungkapkan keutamaan besar dari ketergantungan sepenuhnya kepada Allah (tawakkul) dan menjauhi cara-cara yang dilarang. Tujuh puluh ribu yang masuk Surga tanpa perhitungan mewakili mereka yang imannya murni, tidak ternoda oleh praktik yang bertentangan dengan ketergantungan ilahi.
Praktik yang Dilarang Dijelaskan
"Jangan melakukan kauterisasi" merujuk pada mencari penyembuhan melalui pembakaran dengan api sambil mengabaikan doa dan pengobatan yang halal, menunjukkan kepercayaan yang lemah pada ketetapan Allah.
"Mempraktikkan jimat" menunjukkan penggunaan jimat, azimat, atau mantra yang melibatkan syirik atau takhayul, daripada mengandalkan hanya pada perlindungan Allah melalui doa-doa Al-Qur'an yang sah.
Sifat Tawakkul yang Sebenarnya
Kepercayaan sejati kepada Allah tidak meniadakan mengambil cara yang halal (asbab), tetapi menggunakannya sambil mengakui Allah sebagai Penyebab sejati dari efek. Hati tetap terikat pada Sang Pencipta, bukan pada sarana.
Insiden 'Ukkasha
Permintaan langsung 'Ukkasha menunjukkan ketergesaan para sahabat untuk keunggulan spiritual. Penegasan Nabi menunjukkan bahwa kedudukan tinggi seperti itu dapat dicapai melalui ketulusan dan rahmat Allah, bukan hanya melalui perbuatan.
Wawasan Para Ulama
Imam Nawawi berkomentar bahwa kelompok ini mewakili mereka yang disempurnakan dalam tauhid, yang tindakan lahiriahnya selaras dengan kemurnian batin. Ibn Rajab mencatat bahwa penghindaran mereka dari praktik-praktik khusus ini menunjukkan penghindaran komprehensif dari semua inovasi dan takhayul.
Angka tujuh puluh ribu menandakan jumlah yang banyak, menunjukkan rahmat Allah yang melimpah atas umat ini. Masuk "tanpa perhitungan" mencerminkan mereka yang imannya begitu murni sehingga dosa-dosa kecil mereka diampuni tanpa memerlukan ketakutan penghakiman.