حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ سَلاَّمِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ الْجُمَحِيُّ، حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ، - يَعْنِي ابْنَ مُسْلِمٍ - عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ يَدْخُلُ مِنْ أُمَّتِي الْجَنَّةَ سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ ‏"‏ ‏.‏ فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ ‏.‏ قَالَ ‏"‏ اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ مِنْهُمْ ‏"‏ ‏.‏ ثُمَّ قَامَ آخَرُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ ‏.‏ قَالَ ‏"‏ سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Hazim meriwayatkan hal itu atas kewibawaan Ibnu Sa'd bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata

Tujuh puluh ribu orang atau tujuh ratus ribu orang (Abu Hazim tidak ingat jumlah pastinya) akan masuk surga dengan saling berpegangan dan menopang, dan yang pertama di antara mereka tidak akan masuk sampai yang terakhir di antara mereka akan masuk (di dalamnya); (mereka akan masuk secara bersamaan) dan wajah mereka akan cerah seperti bulan purnama.

Comment

Kitab Iman - Sahih Muslim 219

Narasi ini dari Sahih Muslim menggambarkan masuknya sejumlah besar orang ke Surga dengan megah, wajah mereka bersinar seperti bulan purnama, masuk bersama dalam kesatuan sempurna dan saling mendukung.

Komentar tentang Jumlah yang Besar

Variasi dalam angka (tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu) menunjukkan ketidakpastian narator atau bahwa kedua angka mungkin terjadi melalui rahmat Allah yang tak terbatas. Angka-angka ini mewakili kelompok-kelompok tertentu yang diberikan kehormatan ini tanpa perhitungan, bukan total penghuni Surga.

Signifikansi Saling Mendukung

Mereka masuk sambil "saling memegang dan mendukung" menunjukkan prinsip Islam tentang persaudaraan dan bantuan timbal balik yang meluas hingga Akhirat. Ini mencerminkan bagaimana orang beriman yang saleh di dunia ini saling mendukung dalam iman dan kebaikan.

Interpretasi Masuk Secara Serentak

"Yang pertama di antara mereka tidak akan masuk sampai yang terakhir di antara mereka masuk" menandakan masuk mereka secara kolektif sebagai satu tubuh yang bersatu, menekankan kesetaraan di hadapan rahmat Allah dan tidak adanya kecemburuan atau persaingan di antara yang diberkati.

Cahaya Wajah Mereka

Perbandingan dengan "bulan purnama" menunjukkan kemurnian, keindahan, dan kualitas bercahaya dari wajah mereka, mencerminkan cahaya batin iman dan kebenaran yang menghiasi mereka dalam kehidupan duniawi dan sekarang terwujud secara fisik di Surga.

Pelajaran Spiritual

Hadis ini mendorong orang beriman untuk berusaha masuk ke dalam kelompok-kelompok yang diberkati ini melalui iman yang tulus, perbuatan baik, dan mempertahankan ikatan persaudaraan. Ini memberikan harapan dalam kemurahan hati Allah yang luar biasa dan hadiah megah yang menanti orang-orang yang saleh.