Apakah orang tua Anda masih hidup? Dia berkata: Ya. Setelah itu dia (Nabi Suci) berkata: Kamu harus berusaha sebaik mungkin (dalam pelayanan mereka).
Kitab Kebajikan, Menyuruh Perilaku Baik, dan Menjalin Hubungan Kekerabatan
Sahih Muslim 2549 a
Penjelasan Hadis
Hadis mulia ini menetapkan pentingnya utama dalam melayani orang tua, kewajiban yang hanya kedua setelah ibadah kepada Allah. Pertanyaan Nabi (ﷺ), "Apakah orang tuamu masih hidup?" segera mengarahkan perhatian sahabat kepada kewajiban paling langsung dan signifikan dalam hidupnya setelah kewajibannya kepada Penciptanya.
Perintah, "Kamu harus mengerahkan upaya terbaik (dalam) melayani mereka," menggunakan kata Arab "فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ" (fa fīhimā fajāhid). Kata kerja "jāhada" signifikan, karena berasal dari akar yang sama dengan berjuang di jalan Allah (jihād). Pilihan linguistik ini mengangkat tindakan melayani orang tua menjadi bentuk perjuangan spiritual dan sarana mendekatkan diri kepada Allah. Ini bukan kewajiban pasif tetapi upaya aktif, berkelanjutan, dan sepenuh hati.
Komentar Ulama
Imam al-Nawawi, dalam komentarnya tentang Sahih Muslim, menjelaskan bahwa hadis ini menekankan kebajikan besar dan sifat wajib berbuat baik kepada orang tua (birr al-wālidayn). Ia menyatakan bahwa perintah untuk "berjuang" menunjukkan bahwa seseorang harus mengerahkan upaya maksimal dalam berbakti, taat (dalam hal-hal yang tidak melibatkan dosa), dan memberikan persahabatan, kebaikan, serta dukungan finansial jika diperlukan.
Ulama klasik menyimpulkan dari ini bahwa hak orang tua yang masih hidup didahulukan atas tindakan ibadah sukarela, seperti shalat sunnah, puasa, atau bahkan melakukan Haji sunnah. Melayani mereka dianggap sebagai kewajiban hidup yang berkelanjutan, yang pemenuhannya adalah penyebab ridha Allah, sementara mengabaikannya adalah dosa besar. "Upaya terbaik" mencakup kelembutan dalam berbicara, kerendahan hati dalam perilaku, memenuhi kebutuhan mereka sebelum mereka meminta, dan mencari kepuasan mereka dalam semua hal yang diizinkan.
Implikasi Spiritual dan Praktis
Kehadiran orang tua yang masih hidup adalah kesempatan emas bagi seorang Muslim untuk mendapatkan pahala besar dan berkelanjutan. Keridhaan mereka adalah sarana untuk mencapai keridhaan Allah, dan ketidaksenangan mereka dapat menyebabkan murka-Nya. Pelayanan ini adalah manifestasi praktis rasa syukur kepada Allah dan kepada mereka atas pengorbanan tak terhitung mereka.
Hadis ini berfungsi sebagai pengingat kuat bahwa bidang utama keunggulan spiritual kita seringkali berada di dalam rumah kita sendiri. Kebenaran sejati dimulai dengan memenuhi hak-hak orang terdekat kita, dan tidak ada seorang pun yang memiliki hak lebih besar atas seseorang daripada orang tuanya selama masa hidup mereka.