حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ، فِيمَا قُرِئَ عَلَيْهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ، الرَّحْمَنِ بْنِ مَعْمَرٍ عَنْ أَبِي الْحُبَابِ، سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلاَلِي الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلِّي ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Sesungguhnya. Allah akan berfirman pada hari kiamat: Di manakah mereka yang saling mengasihi demi Kemuliaan-Ku? Hari ini Aku akan melindungi mereka dalam bayang-bayang-Ku ketika tidak ada bayangan lain selain bayangan-Ku.

Comment

Kitab Keutamaan, Menyuruh Kebaikan, dan Menyambung Tali Silaturahmi

Sahih Muslim 2566

Komentar Hadis

Tradisi mulia ini mengungkapkan status tertinggi bagi mereka yang saling mencintai murni karena Allah, tanpa motif duniawi atau kepentingan pribadi. Cinta seperti ini didasarkan pada ketaatan kepada Allah dan mencari keridaan-Nya.

Pertanyaan Allah "Di manakah mereka..." menunjukkan perhatian dan pengakuan khusus-Nya terhadap hamba-hamba yang saleh ini. Ini adalah panggilan kehormatan, bukan pertanyaan, mirip dengan bagaimana seorang raja mungkin menghormati rakyatnya yang paling setia.

"Bayangan" yang disebutkan merujuk pada perlindungan dan rahmat Allah pada Hari Kiamat ketika tidak ada makhluk yang dapat memberikan naungan atau perlindungan. Perlindungan ilahi ini mencakup keamanan dari kengerian Kebangkitan, panas matahari, dan kesulitan Pengumpulan.

Persaudaraan sejati dalam iman terwujud melalui bantuan timbal balik dalam ketakwaan, menyuruh kebaikan, melarang kejahatan, dan nasihat yang tulus. Hadis ini mendorong Muslim untuk memurnikan niat dalam hubungan dan memprioritaskan ikatan spiritual daripada koneksi duniawi.

Wawasan Ilmiah

Imam An-Nawawi berkomentar bahwa hadis ini menekankan pahala besar bagi mereka yang cintanya semata-mata untuk keridaan Allah. Cinta seperti ini bertahan bahkan jika yang dicintai menyakiti Anda, karena hubungannya melampaui perasaan pribadi.

Ibn Rajab al-Hanbali menjelaskan bahwa cinta timbal balik karena Allah memerlukan berbagi pengetahuan agama, membantu dalam ibadah, dan menutupi kesalahan satu sama lain sambil memberikan nasihat yang tulus.

Perlindungan ilahi ini secara eksklusif untuk mereka yang cintanya tetap teguh melalui cobaan dan yang hubungannya sepenuhnya didasarkan pada ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.