حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمِ بْنِ مَيْمُونٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ الأَنْصَارِيِّ، قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الْبِرِّ وَالإِثْمِ فَقَالَ ‏"‏ الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ ‏"‏ ‏.‏
Salin
Nawwas b. Sam'an melaporkan

Saya tinggal bersama Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) selama satu tahun. Apa yang menghalangi saya untuk bermigrasi adalah (tidak ada) tetapi (gigih) pertanyaan darinya (tentang Islam). (Ini adalah pengamatan umum) bahwa ketika ada di antara kami yang bermigrasi (ke Madinah) dia berhenti bertanya (terlalu banyak pertanyaan) dari Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Jadi saya bertanya kepadanya tentang kebajikan dan keburukan. Setelah itu Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Kebajikan adalah watak yang baik dan keburukan adalah apa yang terlintas dalam pikiranmu dan bahwa kamu tidak setuju untuk diketahui oleh orang-orang.