Kapan Jam Terakhir? Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata: Persiapan apa yang telah kamu buat untuk itu? Kemudian dia berkata: Cinta Allah dan Rasul-Nya (itulah persiapanku untuk Jam Akhir) (untuk hari kiamat). Setelah itu dia (Nabi Suci) berkata: Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai.
Kitab Keutamaan, Menyuruh Akhlak Baik, dan Menyambung Tali Silaturahmi - Sahih Muslim 2639a
Hadis ini mengandung hikmah yang mendalam mengenai persiapan orang beriman untuk Hari Kiamat. Ketika seorang sahabat bertanya tentang waktu Kiamat, Nabi Muhammad (ﷺ) mengalihkan pertanyaan untuk menekankan persiapan spiritual daripada keingintahuan duniawi.
Komentar Ulama tentang Hadis
Jawaban Nabi menunjukkan bahwa pengetahuan tentang waktu pasti Kiamat hanya milik Allah, dan yang benar-benar penting adalah keadaan spiritual dan persiapan seseorang. Jawaban sahabat mengungkapkan esensi iman - cinta tulus kepada Allah dan Rasul-Nya.
Pernyataan penutup "Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai" menetapkan prinsip persahabatan spiritual di Akhirat. Ulama klasik menjelaskan bahwa ini merujuk pada bersatu dengan yang dicintai di tempat tinggal yang sama di Surga, berbagi derajat dan kedekatan mereka dengan Allah.
Implikasi Spiritual
Hadis ini mengajarkan bahwa cinta sejati kepada Allah dan Rasul-Nya terwujud dalam ketaatan, peneladanan karakter Nabi, dan kepatuhan pada ajaran Islam. Cinta seperti itu menjadi sarana untuk persahabatan abadi dengan orang-orang saleh di Surga.
Riwayat ini menekankan bahwa kualitas iman seseorang, diukur dengan cinta dan keterikatan sejati pada prinsip-prinsip ilahi, menentukan takdir akhir seseorang daripada sekadar pengetahuan intelektual atau keingintahuan tentang hal-hal gaib.