حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ، حَدَّثَنَا مَالِكٌ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ، أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ أَعْرَابِيًّا، قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَتَى السَّاعَةُ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ مَا أَعْدَدْتَ لَهَا ‏"‏ ‏.‏ قَالَ حُبَّ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ‏.‏ قَالَ ‏"‏ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
'Abdullah melaporkan bahwa seseorang datang kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan berkata kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)

Apa pendapat Anda tentang orang yang mencintai orang-orang tetapi (tindakan atau perbuatan tidak identik dengan mereka)? Setelah itu Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Seseorang akan bersama dengan orang yang dicintainya.

Comment

Kitab Kebajikan, Menyuruh Akhlak Baik, dan Menyambung Tali Silaturahmi - Sahih Muslim 2640 a

Hadis ini dari Sahih Muslim membahas hubungan spiritual yang mendalam antara cinta dan persahabatan akhirat yang tertinggi, menunjukkan bahwa kedekatan spiritual melampaui sekadar tindakan lahiriah.

Teks Hadis & Konteks

Penanya mengakui mencintai orang-orang saleh sambil menyadari bahwa amalannya sendiri tidak sebanding dengan mereka. Ini mengungkapkan hati yang condong pada kebaikan meskipun ada kekurangan praktis.

Jawaban Nabi "Seseorang akan bersama dengan orang yang dicintainya" menetapkan prinsip bahwa persahabatan spiritual di akhirat ditentukan oleh cinta dan niat, bukan hanya amalan fisik.

Komentar Ulama

Ulama klasik menjelaskan bahwa cinta sejati kepada orang saleh menciptakan kedekatan spiritual yang dihormati Allah dengan menyatukan pecinta dengan yang dicintai di akhirat.

Imam An-Nawawi berkomentar bahwa ini menunjukkan keunggulan mencintai hamba-hamba Allah yang saleh dan bagaimana cinta seperti itu meningkatkan status spiritual seseorang meskipun amalannya kurang.

Ibn Rajab al-Hanbali mencatat bahwa hadis ini memberikan harapan kepada mereka yang hatinya terikat pada kebaikan meskipun anggota tubuhnya lemah, menunjukkan rahmat ilahi menghargai niat di samping tindakan.

Implikasi Praktis

Ajaran ini mendorong umat Islam untuk menumbuhkan cinta kepada orang saleh dalam hati mereka, karena cinta ini menjadi sarana peningkatan spiritual dan kedekatan ilahi.

Hadis ini tidak menafikan pentingnya amal baik tetapi menekankan bahwa cinta tulus pada kebaikan menciptakan hubungan spiritual yang Allah ganjar dengan persahabatan tertinggi dari yang dicintai.