Saya (kadang-kadang) terpengaruh oleh emisi mani tetapi tidak menemukan air. Dia ('Umar) menyuruhnya untuk tidak berdoa. "Ammar kemudian berkata. Apakah Anda ingat,0 Panglima Umat Beriman, ketika saya dan Anda berada dalam detasemen militer dan kami telah mengalami emisi mani dan tidak menemukan air (untuk mandi) dan Anda tidak berdoa, tetapi untuk diri saya sendiri saya berguling dalam debu dan berdoa, dan (ketika disebutkan sebelumnya) Rasul (صلى الله عليه وسلم) berkata: Cukup bagi Anda untuk memukul tanah dengan tangan Anda dan kemudian meniup (debu) dan kemudian menyeka wajah dan telapak tangan Anda. Umar berkata: 'Ammar, bertakwalah kepada Allah. Dia berkata: Jika Anda begitu suka, saya tidak akan menceritakannya. Sebuah hadis seperti ini telah ditransmisikan dengan rantai pemancar yang sama tetapi untuk kata-kata: 'Umar berkata: Kami meminta Anda bertanggung jawab atas apa yang Anda klaim."
Kitab Haid - Sahih Muslim 368 c
Narasi ini dari Sahih Muslim membahas masalah penting pemurnian ketika air tidak tersedia. Sahabat 'Ammar ibn Yasir menceritakan sebuah insiden di mana dia dan 'Umar mengalami emisi mani selama ekspedisi militer tanpa akses air untuk pemurnian.
Komentar Ilmiah tentang Tayamum
Nabi Muhammad (ﷺ) mengajarkan 'Ammar bahwa ketika air tidak tersedia, seseorang dapat melakukan tayamum (wudu kering) dengan menepuk tanah dengan tangan, meniup debu berlebih, dan kemudian mengusap wajah dan tangan. Ini menunjukkan rahmat Allah dalam memfasilitasi ibadah bahkan dalam keadaan sulit.
Pertukaran antara 'Umar dan 'Ammar menggambarkan bagaimana bahkan sahabat senior dapat memiliki pemahaman yang berbeda tentang keputusan agama, dan bagaimana pengetahuan yang benar harus ditetapkan melalui transmisi otentik dari Nabi (ﷺ).
Implikasi Hukum
Hadis ini menetapkan tayamum sebagai pengganti yang sah untuk pemurnian ritual ketika air benar-benar tidak tersedia atau penggunaannya akan menyebabkan bahaya. Metode yang dijelaskan - menepuk tanah bersih, menghilangkan debu berlebih, dan mengusap wajah dan tangan - membentuk bentuk wudu kering yang benar.
Narasi ini juga menunjukkan bahwa emisi mani memerlukan pemurnian penuh (ghusl), dan ketika air tidak tersedia, tayamum cukup untuk mengizinkan sholat sampai air tersedia.