حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا قَالَتْ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالْبَيْدَاءِ - أَوْ بِذَاتِ الْجَيْشِ - انْقَطَعَ عِقْدٌ لِي فَأَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى الْتِمَاسِهِ وَأَقَامَ النَّاسُ مَعَهُ وَلَيْسُوا عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ فَأَتَى النَّاسُ إِلَى أَبِي بَكْرٍ فَقَالُوا أَلاَ تَرَى إِلَى مَا صَنَعَتْ عَائِشَةُ أَقَامَتْ بِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَبِالنَّاسِ مَعَهُ وَلَيْسُوا عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ ‏.‏ فَجَاءَ أَبُو بَكْرٍ وَرَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَاضِعٌ رَأْسَهُ عَلَى فَخِذِي قَدْ نَامَ فَقَالَ حَبَسْتِ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَالنَّاسَ وَلَيْسُوا عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ ‏.‏ قَالَتْ فَعَاتَبَنِي أَبُو بَكْرٍ وَقَالَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُولَ وَجَعَلَ يَطْعُنُ بِيَدِهِ فِي خَاصِرَتِي فَلاَ يَمْنَعُنِي مِنَ التَّحَرُّكِ إِلاَّ مَكَانُ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى فَخِذِي فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم حَتَّى أَصْبَحَ عَلَى غَيْرِ مَاءٍ فَأَنْزَلَ اللَّهُ آيَةَ التَّيَمُّمِ فَتَيَمَّمُوا ‏.‏ فَقَالَ أُسَيْدُ بْنُ الْحُضَيْرِ - وَهُوَ أَحَدُ النُّقَبَاءِ - مَا هِيَ بِأَوَّلِ بَرَكَتِكُمْ يَا آلَ أَبِي بَكْرٍ ‏.‏ فَقَالَتْ عَائِشَةُ فَبَعَثْنَا الْبَعِيرَ الَّذِي كُنْتُ عَلَيْهِ فَوَجَدْنَا الْعِقْدَ تَحْتَهُ ‏.‏
Terjemahan
'Abd al-Rahman b. Abza menegaskan bahwa seorang pria datang kepada Umar dan berkata

Saya telah mengalami emisi mani tetapi saya tidak menemukan air, dan sisa hadis itu sama tetapi dengan tambahan ini: 'Amr berkata: 0 Panglima Umat Beriman, karena hak yang diberikan kepada Anda oleh Allah atas saya, jika Anda menginginkannya, saya tidak akan meriwayatkan hadis ini kepada siapa pun.

Comment

Kitab Haid - Sahih Muslim 368d

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan semoga salam dan berkah tercurah kepada Rasul terakhir-Nya, Muhammad.

Analisis Teks

Riwayat ini dari Sahih Muslim membahas situasi di mana seseorang mengalami emisi mani tetapi tidak menemukan air yang tersedia untuk penyucian. Sahabat 'Amr menunjukkan kebijaksanaan teladan dalam pendekatannya untuk menyampaikan pengetahuan agama kepada Panglima Orang-Orang Beriman.

Keputusan Hukum tentang Emisi Mani

Menurut konsensus ulama, emisi mani memerlukan ghusl (mandi wajib) untuk penyucian. Ketidakhadiran air mengharuskan tayammum (bersuci dengan debu) menggunakan tanah yang suci, sebagaimana ditetapkan dalam Quran 4:43 dan 5:6. Prinsip ini berlaku terlepas dari apakah emisi terjadi selama tidur atau terjaga.

Etika Menasihati Penguasa

Pernyataan 'Amr menunjukkan cara yang tepat untuk menasihati mereka yang berkuasa - dengan hormat dan kebijaksanaan. Dia mengakui hak-hak penguasa sambil menawarkan untuk menahan riwayat jika diinginkan. Ini mencerminkan ajaran Nabi bahwa siapa pun yang menasihati penguasa harus melakukannya secara pribadi dan lembut.

Aplikasi Praktis

Ketika air tidak tersedia setelah janabah (ketidaksucian besar), seseorang harus melakukan tayammum dengan menepuk tanah suci dengan kedua tangan dan mengusap wajah dan lengan. Penyucian ini memungkinkan shalat dan pembacaan Quran sampai air tersedia, di mana saat itu ghusl menjadi wajib.