حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ، قَالاَ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ، ح وَحَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا لَيْثٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وَهُوَ جُنُبٌ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ قَبْلَ أَنْ يَنَامَ .
Terjemahan
'Abdullah b. Abu'l-Qais melaporkan
Saya bertanya kepada 'Aisyah tentang Witir (shalat) Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan menyebutkan hadis, lalu saya berkata: Apa yang dia lakukan setelah melakukan hubungan seksual? Apakah dia mandi sebelum tidur atau apakah dia tidur sebelum mandi? Dia berkata: Dia melakukan semua ini. Kadang-kadang dia mandi dan kemudian tidur, dan kadang-kadang dia hanya berwudhu dan pergi tidur. Saya (perawi) berkata: Puji bagi Allah yang telah mempermudah segalanya (bagi manusia).