حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ، قَالاَ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ، ح وَحَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا لَيْثٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وَهُوَ جُنُبٌ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ قَبْلَ أَنْ يَنَامَ ‏.‏
Terjemahan
Abu Sa'id al-Khudri melaporkan

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Apabila seseorang di antara kamu melakukan hubungan seksual dengan istrinya dan kemudian dia berniat untuk mengulanginya, dia harus berwudhu. Dalam hadis yang disampaikan oleh Abu Bakar. (kata-katanya adalah):"Di antara dua (tindakan) itu harus ada wudhu," atau dia (perawi) berkata: "Kemudian dia bermaksud agar itu diulang."