حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ، اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، ح وَحَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، كِلاَهُمَا عَنْ أَيُّوبَ، عَنِ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَقَالَ سُوَيْدٌ وَزُهَيْرٌ إِنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ لاَ تُحَرِّمُ الْمَصَّةُ وَالْمَصَّتَانِ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Umm al-Fadl melaporkan

Seorang Badui datang kepada Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) ketika dia berada di rumah saya dan berkata: Rasul Allah, saya telah memiliki seorang istri dan saya menikahi yang lain selain dia, dan istri pertama saya mengklaim bahwa dia telah menyusui satu atau dua kali istri saya yang baru menikah, maka Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) berkata: Satu atau dua orang menyusui tidak menjadikan (pernikahan) itu haram.