حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ، وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، وَابْنُ أَبِي عُمَرَ، جَمِيعًا عَنِ ابْنِ عُيَيْنَةَ، - وَاللَّفْظُ لاِبْنِ أَبِي عُمَرَ - حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، قَالَ كُنْتُ أَرَى الرُّؤْيَا أُعْرَى مِنْهَا غَيْرَ أَنِّي لاَ أُزَمَّلُ حَتَّى لَقِيتُ أَبَا قَتَادَةَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏"‏ الرُّؤْيَا مِنَ اللَّهِ وَالْحُلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِذَا حَلَمَ أَحَدُكُمْ حُلْمًا يَكْرَهُهُ فَلْيَنْفُثْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلاَثًا وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Qatada melaporkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengatakan

Penglihatan yang baik berasal dari Allah dan mimpi jahat berasal dari setan. Jika seseorang melihat mimpi yang tidak disukainya, ia harus meludahi sisi kirinya dan mencari perlindungan Allah dari setan; itu tidak akan membahayakan seseorang, dan seseorang tidak boleh mengungkapkannya kepada siapa pun dan jika seseorang melihat penglihatan yang baik, dia harus merasa senang tetapi tidak boleh mengungkapkannya kepada siapa pun kecuali yang dicintainya.

Comment

Kitab Mimpi - Sahih Muslim 2261f

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan semoga damai dan berkah tercurah kepada Rasul-Nya yang terakhir, Muhammad.

Klasifikasi Mimpi

Hadis mulia menetapkan tiga kategori mimpi: penglihatan sejati dari Allah, mimpi mengganggu dari Setan, dan mimpi yang timbul dari pikiran sendiri. Penglihatan sejati merupakan salah satu dari empat puluh enam bagian kenabian, sebagaimana ditetapkan dalam tradisi otentik.

Penglihatan baik berfungsi sebagai kabar gembira dari Yang Maha Penyayang, sementara mimpi jahat adalah bisikan dari Setan yang terkutuk, dimaksudkan untuk menyebabkan kesedihan dan ketakutan di hati orang beriman.

Etiket untuk Mimpi Buruk

Ketika mengalami mimpi mengganggu, seseorang harus meludah ringan ke sisi kiri tiga kali, karena meludah melambangkan penolakan dan penghinaan terhadap tipu daya Setan.

Seseorang harus mencari perlindungan kepada Allah dari kejahatan Setan dengan membaca: "A'ūdhu billāhi minash-shaytānir-rajīm" (Aku berlindung kepada Allah dari Setan yang terkutuk). Tindakan mencari perlindungan ilahi ini meniadakan potensi bahaya mimpi.

Larangan mengungkapkan mimpi buruk mencegah Setan menggunakan narasi untuk lebih menyusahkan pemimpi atau pendengar. Diam di sini adalah bentuk perlindungan spiritual.

Etiket untuk Mimpi Baik

Ketika diberkati dengan penglihatan baik, seseorang harus memuji Allah dan merasakan kebahagiaan, mengakuinya sebagai rahmat ilahi. Namun, kehati-hatian dalam berbagi sangat penting.

Penglihatan seperti itu hanya boleh dibagikan dengan mereka yang dikenal karena kebijaksanaan, cinta, dan pemahaman agama - bukan dengan orang yang iri atau bodoh yang mungkin salah menafsirkan atau mengurangi berkah.

Kebijaksanaan Spiritual

Ajaran ini menunjukkan bimbingan Islam yang komprehensif, mencakup bahkan keadaan tidur kita. Ini mengajarkan kita untuk mengaitkan kebaikan kepada Allah dan mengenali sumber kejahatan dalam Setan.

Tindakan yang ditentukan mengubah potensi kesedihan menjadi tindakan ibadah, mengubah momen ketakutan menjadi peluang untuk mencari perlindungan ilahi dan mempertahankan keseimbangan spiritual.

Semoga Allah menganugerahkan kita penglihatan sejati dan melindungi kita dari bisikan Setan. Dan Allah Maha Mengetahui.