حَدَّثَنِي أَبُو كُرَيْبٍ، مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلاَءِ وَالْقَاسِمُ بْنُ زَكَرِيَّاءَ بْنِ دِينَارٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بِلاَلٍ، حَدَّثَنِي عُمَارَةُ بْنُ غَزِيَّةَ الأَنْصَارِيُّ، عَنْ نُعَيْمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمُجْمِرِ، قَالَ رَأَيْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَتَوَضَّأُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى حَتَّى أَشْرَعَ فِي الْعَضُدِ ثُمَّ يَدَهُ الْيُسْرَى حَتَّى أَشْرَعَ فِي الْعَضُدِ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى حَتَّى أَشْرَعَ فِي السَّاقِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى حَتَّى أَشْرَعَ فِي السَّاقِ ثُمَّ قَالَ هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَتَوَضَّأُ ‏.‏ وَقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ أَنْتُمُ الْغُرُّ الْمُحَجَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ إِسْبَاغِ الْوُضُوءِ فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ فَلْيُطِلْ غُرَّتَهُ وَتَحْجِيلَهُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata

Orang-orang saya akan datang kepada saya di Tangki dan saya akan mengusir orang-orang (darinya) seperti seseorang mengusir unta orang lain dari untanya. Mereka (para pendengar) berkata: Rasul Allah, maukah kamu mengenali kami? Dia menjawab: Ya, Anda akan memiliki tanda yang tidak akan dimiliki orang lain. Anda akan datang kepada saya dengan kobaran api putih di dahi Anda dan bekas putih di kaki Anda karena jejak wudhu. Sekelompok di antara kamu akan dicegah untuk datang kepadaku, dan mereka tidak akan bertemu denganku, dan aku berkata: Ya Tuhanku, mereka adalah sahabatku. Atas hal ini seorang malaikat akan menjawab saya dengan mengatakan: Apakah Anda tahu apa yang orang-orang ini lakukan setelah Anda.

Comment

Kitab Penyucian - Sahih Muslim 247b

Riwayat ini dari Nabi Muhammad (semoga damai menyertainya) menggambarkan Hawd al-Kawthar (Kolam) di Akhirat, di mana orang-orang beriman akan datang untuk minum. Nabi akan mengenali umatnya melalui jejak wudhu yang terlihat - cahaya bersinar di dahi dan kaki mereka dari penyucian yang benar.

Komentar Ilmiah

Kilau putih di dahi berasal dari sujud yang sering dalam shalat, sementara tanda putih di kaki berasal dari pencucian menyeluruh selama wudhu. Ini adalah cahaya spiritual yang membedakan pengikut Nabi.

Kelompok yang dicegah mencapai Kolam adalah mereka yang meninggalkan Sunnah setelah kematian Nabi, memperkenalkan inovasi (bid'ah) ke dalam agama. Meskipun ada syafaat Nabi, keadilan ilahi mencegah mereka yang secara fundamental mengubah iman dari menerima kehormatan ini.

Hadis ini menekankan pentingnya mempertahankan praktik Islam murni seperti yang diajarkan Nabi dan konsekuensi abadi dari meninggalkan bimbingannya.

Implikasi Hukum dan Spiritual

Wudhu yang benar bukan hanya pembersihan fisik tetapi menciptakan cahaya spiritual yang terlihat di akhirat. Pencucian menyeluruh semua anggota tubuh dalam wudhu sangat penting.

Ketaatan terus-menerus pada ajaran Nabi memastikan pengakuan di Akhirat. Inovasi dalam agama memutus hubungan seseorang dengan Nabi meskipun ada klaim formal mengikutinya.

Kepedulian Nabi terhadap umatnya berlanjut bahkan setelah kematiannya, menunjukkan perannya sebagai pemberi syafaat yang penuh belas kasihan bagi mereka yang tetap setia pada ajarannya.