حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، وَعَمْرٌو النَّاقِدُ، وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ - وَفِي حَدِيثِ زُهَيْرٍ عَلَى أُمَّتِي - لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Ibnu 'Abbas melaporkan bahwa ia bermalam di rumah Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), Rasul Allah (saw) bangun untuk shalat di bagian akhir malam. Dia keluar dan melihat ke langit dan kemudian membaca ayat ini (ke-190) dari AI-i-'Imran

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang." sampai pada (perkataan)" selamatkan kami dari siksaan neraka." Dia kemudian kembali ke rumahnya, menggunakan tongkat gigi, berwudhu, dan kemudian bangkit dan berdoa. Dia daripada berbaring di tempat tidur. dan kembali bangkit dan keluar dan melihat ke langit dan membacakan ayat ini (disebutkan di atas), lalu kembali, menggunakan tongkat gigi, berwudhu dan kembali berdoa.