وَحَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا الثَّوْرِيُّ، عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ الْمُلاَئِيِّ، عَنِ الْحَكَمِ بْنِ عُتَيْبَةَ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُخَيْمِرَةَ، عَنْ شُرَيْحِ بْنِ هَانِئٍ، قَالَ أَتَيْتُ عَائِشَةَ أَسْأَلُهَا عَنِ الْمَسْحِ، عَلَى الْخُفَّيْنِ فَقَالَتْ عَلَيْكَ بِابْنِ أَبِي طَالِبٍ فَسَلْهُ فَإِنَّهُ كَانَ يُسَافِرُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏.‏ فَسَأَلْنَاهُ فَقَالَ جَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ لِلْمُسَافِرِ وَيَوْمًا وَلَيْلَةً لِلْمُقِيمِ ‏.‏ قَالَ وَكَانَ سُفْيَانُ إِذَا ذَكَرَ عَمْرًا أَثْنَى عَلَيْهِ ‏.‏
Terjemahan
Syuraih b. Hani berkata

Saya datang ke 'A'isha untuk bertanya kepadanya tentang menyeka kaus kaki. Dia berkata: "Lebih baik kamu bertanya kepada ('Ali) bin Abu Thalib karena dia biasa bepergian dengan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Kami bertanya kepadanya dan dia berkata: Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menetapkan (batas atas) tiga hari tiga malam untuk seorang musafir dan satu hari satu malam untuk penduduk.

Comment

Kitab Penyucian - Sahih Muslim 276a

Narasi ini dari koleksi terhormat Sahih Muslim membahas tentang kebolehan dan durasi mengusap kaus kaki kulit (khuffayn) selama wudhu, sebuah keringanan penting dalam kesucian ritual Islam.

Analisis Kontekstual

Pendekatan sahabat kepada Umm al-Mu'minin 'A'isha menunjukkan perhatian teliti yang diambil oleh Muslim awal dalam memverifikasi praktik keagamaan melalui rantai transmisi yang tepat.

Rujukan 'A'isha kepada 'Ali ibn Abi Talib menyoroti pentingnya berkonsultasi dengan mereka yang secara langsung menyaksikan tindakan Nabi, terutama selama perjalanan ketika aturan khusus berlaku.

Keputusan Yuridis

Hadis ini menetapkan durasi maksimal untuk mengusap kaus kaki: tiga hari dan malam untuk musafir dan satu hari dan malam untuk penduduk, dihitung dari pengusapan pertama setelah wudhu pasca-memakai kaus kaki.

Keringanan ini mengakui tantangan praktis melepas kaus kaki untuk setiap wudhu, terutama selama perjalanan, sambil mempertahankan esensi penyucian.

Syarat Keabsahan

Kaus kaki harus dipakai setelah wudhu yang benar, menutupi area wajib cuci kaki, dan terbuat dari bahan yang mencegah penetrasi air sementara cukup kokoh untuk berjalan.

Pengusapan dilakukan pada permukaan atas kaus kaki menggunakan tangan basah selama wudhu, berfungsi sebagai penyucian simbolis untuk kaki yang tertutup.

Konsensus Ilmiah

Keputusan ini mewakili salah satu hal di mana mayoritas ulama klasik mencapai konsensus, menunjukkan keaslian dan penerapan praktis ajaran Kenabian ini di berbagai mazhab yurisprudensi Islam.