Aku datang kepada 'Aisyah, istri Nabi (صلى الله عليه وسلم), pada hari ketika Sa'db. Abi Waqqas meninggal. 'Abd al-Rahman b. Abu Bakar juga datang ke sana dan dia berwudhu di hadapannya. Dia (Hadrat 'A'isha) berkata: Abd al-Rahman, lengkapi wudhu karena aku mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Celakalah tumit karena api neraka.
Kitab Penyucian - Sahih Muslim 240a
Narasi ini dari Ibu Orang-Orang Beriman 'A'isyah (semoga Allah meridainya) menunjukkan perhatian teliti yang diperlukan dalam melakukan wudhu. Peringatan Nabi "Celakalah tumit karena api neraka" berfungsi sebagai teguran keras terhadap pengabaian bagian mana pun dari anggota badan yang harus dicuci selama penyucian.
Komentar Ilmiah
Konteksnya mengungkapkan bahwa 'Abd al-Rahman ibn Abi Bakr (semoga Allah meridainya) sedang melakukan wudhu tetapi tampaknya tidak mencuci tumitnya dengan menyeluruh. 'A'isyah (semoga Allah meridainya) segera membetulkannya berdasarkan apa yang dia dengar dari Rasulullah (semoga damai besertanya).
Hadis ini menekankan kewajiban mencuci secara lengkap semua bagian tubuh yang ditentukan dalam wudhu, terutama tumit yang sering diabaikan. Peringatan keras menunjukkan beratnya mengabaikan bagian wajib wudhu, karena penyucian yang tidak lengkap membatalkan shalat dan ibadah lainnya.
Para ulama menyimpulkan dari ini bahwa umat Islam harus memastikan air mencapai semua bagian kaki selama wudhu, termasuk di antara jari-jari kaki dan tumit. Peringatan kenabian berfungsi sebagai panduan dan pencegah, memastikan umat mempertahankan standar kesucian ritual yang tepat yang penting untuk ibadah yang sah.