حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، وَأَبُو كُرَيْبٍ وَابْنُ نُمَيْرٍ - وَاتَّفَقُوا فِي اللَّفْظِ - قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، وَقَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ، حَدَّثَنَا أَبِي وَقَالَ أَبُو كُرَيْبٍ، حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، جَمِيعًا عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ عُمَرَ، - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ إِذَا أَقْبَلَ اللَّيْلُ وَأَدْبَرَ النَّهَارُ وَغَابَتِ الشَّمْسُ فَقَدْ أَفْطَرَ الصَّائِمُ ‏"‏ ‏.‏ لَمْ يَذْكُرِ ابْنُ نُمَيْرٍ ‏"‏ فَقَدْ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
'Abdullah b. Abi Aufa melaporkan

Kami bersama Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dalam perjalanan selama bulan Ramadhan. Ketika matahari terbenam, dia berkata: Demikian dan itu, turunlah (dari perjalananmu) dan siapkan makanan jelai kering untuk kami. Dia berkata: Rasulullah, masih (ada cahaya) siang. Dia (Nabi Suci) berkata: Turunlah dan siapkan makanan jelai kering untuk kami. Maka dia turun dan menyiapkan makanan jelai kering dan mempersembahkannya, dan rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) meminumnya (makanan cair). Dia kemudian mengatakan dengan isyarat tangannya bahwa ketika matahari tenggelam dari sisi itu dan malam muncul dari sisi itu, maka pengamat puasa harus melanggarnya.