حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا حَاتِمٌ، - يَعْنِي ابْنَ إِسْمَاعِيلَ - عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي، عُبَيْدٍ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الأَكْوَعِ، - رضى الله عنه - أَنَّهُ قَالَ بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رَجُلاً مِنْ أَسْلَمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَأَمَرَهُ أَنْ يُؤَذِّنَ فِي النَّاسِ ‏"‏ مَنْ كَانَ لَمْ يَصُمْ فَلْيَصُمْ وَمَنْ كَانَ أَكَلَ فَلْيُتِمَّ صِيَامَهُ إِلَى اللَّيْلِ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Khalid b. Dhakwan melaporkan

Aku bertanya kepada Rubayyi' daugther Mu'awwidh tentang puasa pada hari 'Asyura. Setelah itu dia berkata: Rasulullah (semoga 'shallallahu.'a.co.'an) mengirim rasulnya ke desa-desa Ansar, dan sisa hadits itu sama (tetapi dengan variasi ini salah seorang sahabat) berkata: "Kami biasa membuat mainan dari wol dan membawanya ke masjid bersama kami. Ketika mereka (anak-anak) meminta makanan kepada kami, kami memberi mereka mainan ini untuk dimainkan, dan ini membuat mereka pelupa sampai mereka menyelesaikan puasa mereka."