حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا بَكْرٌ، - يَعْنِي ابْنَ مُضَرَ - عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ بُكَيْرٍ، عَنْ يَزِيدَ، مَوْلَى سَلَمَةَ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الأَكْوَعِ، - رضى الله عنه - قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ { وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ} كَانَ مَنْ أَرَادَ أَنْ يُفْطِرَ وَيَفْتَدِيَ . حَتَّى نَزَلَتِ الآيَةُ الَّتِي بَعْدَهَا فَنَسَخَتْهَا .
Terjemahan
Salama b. Akwa' melaporkan
Kami, selama masa hidup Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), dalam satu bulan Ramadhan (berpuasa sesuai keinginan kami). Dia yang ingin berpuasa bertahan dan dia yang ingin berpuasa mematahkannya dan memberi makan orang yang membutuhkan sebagai penebusan 1544 sampai ayat ini diturunkan: "Barangsiapa bersaksi di antara kamu bulan (Ramadhan) dia harus berpuasa selama itu" (ii. 184).