حَدَّثَنِي قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ أَبِي بِشْرٍ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، الْحِمْيَرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ " .
Terjemahan
Abu Huraira (Allah berkenan kepadanya) melaporkan bahwa dia (Rasulullah) ditanya tentang shalat mana yang paling baik setelah shalat yang ditentukan, dan puasa mana yang paling baik setelah bulan Ramadhan. Katanya
Shalat yang dipanjatkan di tengah malam dan puasa yang paling baik setelah (berpuasa) di bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah al-Muharram.