وَحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، - رضى الله عنهما - أَنَّ رِجَالاً، مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
'Aisyah (Allah berkenan kepadanya) dan Ibnu Numair melaporkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Carilah (dan dalam kata-kata Waki, carilah) Lailat-ul-Qadr di sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Comment

Kitab Puasa - Sahih Muslim 1169

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan semoga damai dan berkah tercurah kepada Rasul terakhir-Nya Muhammad.

Konteks dan Transmisi

Hadis mulia ini, yang ditransmisikan melalui rantai Waki', mengarahkan orang beriman untuk mencari Laylat al-Qadr (Malam Takdir) selama sepuluh malam terakhir Ramadan. Instruksi "mencari" atau "mencari" menunjukkan perlunya pencarian spiritual yang aktif daripada menunggu secara pasif.

Komentar Ulama

Penyembunyian malam tepat Laylat al-Qadr adalah hikmah ilahi yang mendorong peningkatan ibadah sepanjang malam-malam yang diberkati ini. Para ulama mencatat bahwa ambiguitas ini memotivasi orang beriman untuk memaksimalkan pengabdian, mencari pahala ibadah yang setara dengan seribu bulan.

Imam al-Nawawi (semoga Allah merahmatinya) menjelaskan bahwa penekanan Nabi pada sepuluh malam terakhir menunjukkan keunggulan mereka dibandingkan bagian Ramadan sebelumnya. Malam yang paling mungkin adalah malam-malam ganjil, khususnya malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29.

Implementasi Praktis

Pencari harus mengintensifkan amal ibadah selama malam-malam ini - meningkatkan shalat, pembacaan Al-Qur'an, doa, dan zikir kepada Allah. Praktik yang disarankan termasuk melakukan i'tikaf (retret spiritual) di masjid selama malam-malam terakhir ini.

Seseorang harus terutama fokus pada doa yang diajarkan oleh Nabi: "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul-'afwa fa'fu 'anni" (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah aku).

Hikmah Ilahi

Hikmah di balik menyembunyikan malam tepat termasuk menguji ketulusan para penyembah dan mendorong pengabdian yang konsisten. Ini mencerminkan penyembunyian ilahi lainnya seperti penerimaan doa dan waktu Jumat, semua dirancang untuk mempertahankan ibadah yang berkelanjutan.

Semoga Allah memberikan kita kesuksesan untuk menyaksikan Laylat al-Qadr dan mendapatkan manfaat dari berkahnya yang tak terbatas. Amin.