حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، - وَاللَّفْظُ لِقُتَيْبَةَ - قَالاَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلإٍ هُمْ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Hammam b. Munabbih melaporkan begitu banyak hadits dari Abu Huraira dan salah satunya adalah bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengatakan bahwa Allah berfirman demikian

Ketika hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan rentang telapak tangan, Aku mendekatinya dengan jarak satu hasta, dan ketika dia mendekat kepada-Ku dengan jarak satu hasta, Aku mendekatinya dengan ruang (tertutup) oleh dua tangan, dan ketika dia mendekat kepada-Ku dengan ruang (ditutupi oleh) dua tangan, Aku bergegas ke arahnya.

Comment

Kitab yang Berkaitan dengan Mengingat Allah, Doa, Taubat, dan Memohon Ampunan

Sahih Muslim 2675 c

Kedekatan Ilahi dan Balasan

Hadis qudsi yang suci ini mengungkapkan rahmat dan kemurahan Allah yang tak terbatas terhadap hamba-hamba-Nya. Gambaran pengukuran—jengkal, hasta, dan dua tangan—menggambarkan sifat eksponensial dari respons ilahi terhadap usaha manusia.

Ketika seorang hamba mengambil satu langkah menuju Allah melalui ketaatan, zikir, atau pengabdian, Allah merespons dengan beberapa langkah rahmat dan kedekatan ilahi. Perkembangan dari telapak tangan ke hasta ke dua tangan menunjukkan peningkatan kemurahan ilahi, yang berpuncak pada Allah yang bergegas menuju hamba—manifestasi tertinggi dari keinginan ilahi untuk merangkul jiwa yang bertobat.

Interpretasi Ulama

Ulama klasik menjelaskan bahwa "jengkal telapak tangan" awal mewakili ibadah wajib (fardhu), sementara "hasta" menandakan tindakan sunah (nawafil). Tahap akhir "dua tangan" melambangkan penerimaan ilahi yang lengkap, di mana Allah tidak hanya menerima ibadah tetapi secara aktif mencari penyembah.

Pengebutan yang disebutkan dalam frasa terakhir menunjukkan bahwa ketika seorang hamba secara konsisten terlibat dalam ibadah sukarela setelah memenuhi kewajiban, respons Allah menjadi langsung dan berlimpah, menghilangkan semua penghalang antara hamba dan Tuhannya.

Implikasi Praktis

Ajaran ini mendorong orang beriman untuk memulai usaha spiritual, betapapun kecilnya, dengan keyakinan bahwa respons ilahi akan jauh melampaui tindakan manusia. Ini menekankan bahwa jalan menuju Allah dimulai dengan niat dan tindakan manusia, yang Allah lipatgandakan melalui rahmat-Nya yang tak terbatas.

Hadis ini berfungsi sebagai motivasi yang mendalam untuk ibadah yang konsisten, mengingatkan umat Islam bahwa tidak ada usaha di jalan Allah yang sia-sia, dan bahwa kemurahan ilahi selalu melampaui usaha manusia.