حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، - وَاللَّفْظُ لِيَحْيَى - قَالاَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ هِلاَلٍ، عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ الأَشْجَعِيِّ، قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَمَّا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَدْعُو بِهِ اللَّهَ قَالَتْ كَانَ يَقُولُ ‏"‏ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Abdullah melaporkan bahwa ketika malam hari Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa berdoa

"Kami telah masuk pada malam hari dan demikian pula Kerajaan Allah masuk pada malam hari; Pujian adalah karena Allah, tidak ada tuhan selain Allah Yang Esa, dan tidak ada pasangan dengan-Nya. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu berkah malam ini dan berkah dari apa yang ada di dalamnya. Aku mencari perlindungan kepada-Mu dari kejahatannya dan apa yang ada di dalamnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, dari kebobrokan, dari kejahatan kesia-siaan, dari ujian dunia, dan dari siksaan kubur." Zubaid, melalui rantai pemancar lain, telah meriwayatkan secara langsung tentang otoritas Abdullah penambahan ini: "Tidak ada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada mitra dengan-Nya, Kedaulatan-Nya dan bagi-Nya adalah pujian yang sepatutnya dan Dia Maha Kuasa atas segalanya."